Home Blog

Candu Belanja Online

Candu belanja online. Transaksi online dalam beberapa tahun semakin besar. Benarkah saya, Anda, dan kita telah kecanduan belanja online?

Total Gross Merchandise Value (GMV) TikTok Shop di Indonesia jadi salah satu yang terbesar di dunia. Tercatat nilainya mencapai US$6,198 miliar atau mencapai Rp 100,3 triliun.

Laporan tersebut berasal dari firma analitik data perdagangan video Tabcut.com. GMV Indonesia mengalami pertumbuhan 39% per tahunnya. Seperti yang dilaporkan CNBC Indonesia.

Belanja online, meski tidak cash and carry seperti belanja offline, namun ia telah memberikan pengalaman lain. Pengalaman unik yang belum pernah ada sebelumnya.

Pengalaman Unik Belanja Online

Setidaknya ada tiga pengalaman unik saat saya belanja online. Pertama adalah terkait waktu menunggu. Kedua soal harga. Dan ketiga yaitu pilihan barang.

Waktu menunggu menjadi semacam pengharapan di tengah rutinitas hidup sehari-hari yang sesak dengan hiruk pikuk, penuh kesuntukan dan problematika kehidupan.

Unsur kejut saat belanja online bisa menghasilkan kegembiraan sesaat. Cheap dophamine, hormon kegembiraan yang mudah. Jika tak dikelola dengan baik, ia akan menjadi candu. Efeknya, saya mau lagi, mau lagi.

Selain itu, ketika menunggu, saya seperti menanti teka-teki berhadiah. Kapan barang datang? Apakah barang sesuai ekspektasi, di bawah ekspektasi, atau melebihi ekspektasi? Semua itu ialah aneka pertanyaan yang menarik untuk lekas mencari jawabnya.

Hal yang kedua adalah harga. Harga belanja online lebih terbuka. Saya dengan mudah bisa membandingkan harga antar toko. Cukup dengan tap-tap jempol sekian detik/menit, saya sudah menemukan harga murah.

Entah kenapa, selama ini, pengalaman belanja saya, harga di online selalu lebih murah dibanding offline. Bahkan selisihnya bisa sampai ratusan ribu. Seperti pas musim promo, misal: 11.11 atau 12.12.

Dan terakhir adalah pilihan barang. Belanja online memudahkan saya dalam memilih barang. Aneka produk lekas tersaji di depan layar HP. Dalam sekilas saya bisa melihat 2, 3, 4 barang sekaligus.

Inilah salah satu keunggulan belanja online.

Bayangkan kalau saya harus membuka rak baju di toko satu persatu untuk mencari desain yang sesuai selera. Sudah lama dan biasanya belum tentu nemu barang yang diinginkan.

Belum lagi ketika belanja offline, saya mesti ada effort ke lokasi, mencari parkir, macet di jalan, kehujanan, plus ditambah ban bocor. Lengkap sudah.

Kesimpulan

Belanja online bisa menghasilkan kegembiraan sesaat. Jika tidak dikelola dengan baik, ia akan menjadi candu. Waktu, harga, dan pilihan barang adalah tiga kenikmatan dalam belanja online.

Pengalaman belanja unik, yang belum pernah ada sebelumnya telah merevolusi mental kita. Ia mengubah perilaku kita dalam jual-beli.

Bagaimana? Apakah Anda pernah belanja online? Seberapa sering?

Misi, paket. Tetiba sayup-sayup terdengar dari depan rumah. Saya mesti akhiri tulisan ini dan bergegas menghampiri pengantar paket.

Salam paket.

(DPS)

Jakarta, 11/1/2025 5:59

#melekide
#melekberita
#sruvuts

 

Jumat Berkah

Jumat Berkah adalah hari Jumat yang didedikasikan untuk memperbanyak ibadah, kebaikan, dan doa. Hari Jumat juga merupakan hari yang baik untuk bersedekah.

Pedagang kaki lima, mie ayam menyediakan porsi jumat berkah berbanderol 10 ribu di daerah Percetakan Negara, Jakarta, Jumat (10/1/2025). Harga normal adalah 13 ribu. Berarti ada selisih 3 ribu.

Membaca tulisan itu, jujurly, saya malu pada diri sendiri. Mereka yang jauh dari kata berlebih dalam materi, terkadang malah berlebih dalam bab sedekah.

Saya pernah beli ketoprak. Satu porsi 18 ribu pakai telor. Saya bayar dengan uang 50 ribu. Abangnya tak punya kembalian. Ia bilang: “Bawa saja dulu. Bayar besok saja.”

Bagaimana kalau besok saya ga bayar? Ia kan rugi satu porsi. Uang 18 ribunya, ada pada saya. Kenapa tidak uang 50 ribu itu yang saya titipkan ke dia. Di sinilah, saya kalah 1-0.

Di tempat lain, saya juga pernah beli bubur ayam. Satu porsi harganya 12 ribu dengan sate. Saya bayar 15 ribu. Abangnya tidak punya kembalian pas. Ia kasih kembalian 4 ribu. Dua ribuan dua.

Saya bilang, lebih seribu ini bang.
Udah gak papa, kata abangnya.

Saya terima kembalian itu. Dan jujurly, di situlah saya kalah, 1-0 lagi. Kenapa tadi tidak kembali dua ribu saja. Jadi saya yang lebih bayar seribu.

Cerita di atas hanya contoh kecil. Saya lazim mengalami hal yang seperti itu saat berinterkasi dengan pedagang kaki lima. Dan saya sering kalah. Saya dibuat malu berkali-kali.

Hal di atas juga memberikan pelajaran hidup bagi saya. Memberilah. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, kata guru ngaji saya dulu.

Bagaimana temans? Apakah Anda pernah mengalami cerita yang sama?

Salam sama.

(DPS)

Kemayoran, Jakarta, 11/1/2025 12:44

#melekcerita
#melekberita
#sruvuts

Ada apa di Tahun Baru

Ada apa di tahun baru? Apa hal penting yang bisa dilakukan saat perayaan tahun baru? Pesta kembang api? Nonton konser? Bakar ikan? Menginap di hotel? Karaoke? Mendaki gunung? Kemah? Muhasabah?

Dari pertanyaan di atas, jelas ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk merayakan semarak tahun baru. Anda tinggal pilah dan pilih saja. Sesuaikan dengan keinginan dan tentu isi dompet Anda.

Tahun Baru antara Waktu dan Anda

Menurut saya, ada dua hal penting yang bisa Anda lakukan untuk merayakan tahun baru, yaitu: mencocokkan jam dan menjadi pribadi baru yang lebih baik.

Pilihan pertama mudah dilakukan. Tidak seperti dulu ketika zaman manual. Saat semuanya masih serba analog. Belum terintegrasi dan tersinkronisasi seperti saat ini. Sehingga perlu kalibrasi termasuk soal waktu.

Dengan kecanggihan teknologi, sekarang hal di atas sudah mudah. Anda tinggal atur saja, jam di telepon genggam mengikuti waktu jaringan. Dalam hitungan detik, jam Anda akan tersinkronisasi dengan waktu global.

Pilihan kedua, yaitu menjadi pribadi baru yang lebih baik adalah hal tidak mudah. Di sini Anda perlu kalibrasi sepanjang waktu. Seumur hidup.

Jalan panjang yang penuh pembelajaran. Kadang jalan terjal berliku. Penuh onak dan duri. Kadang naik, kadang turun. Tetapi ada kalanya, jalan juga lurus, mulus, dan halus.

Semua dipergilirkan seperti siang dan malam. Gelap itu tidak selamanya. Demikian juga dengan terang. Termasuk tawa dan tangis. Pun suka dan duka. Semua ada waktunya.

Solusi menjadi Pribadi Baru

Ada beberapa hal, yang perlu diperhatikan untuk menjadi pribadi baru. Pribadi yang lebih baik.

Pertama adalah soal lawan. Anda akan berlomba dengan diri sendiri. Di sini Anda membandingkan diri Anda yang lalu, sekarang, dan yang akan datang. Apakah hari ini, saya lebih baik dari kemarin?

Kedua, terkait jalur edar (orbit). Anda memiliki orbit Anda sendiri. Orang lain juga. Masing-masing berjalan pada orbitnya. Fokuslah pada jalur edar Anda. Tak perlu kepo orbit orang lain.

Terakhir atau ketiga adalah soal waktu. Semua ada waktunya. Dan waktunya ada semua. Tak perlu ngoyo. Nerimo ing pandum. Tetapi tetap ikhtiar dan tawakal.

Kesimpulan

Ada apa di tahun baru? Banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk merayakan tahun baru. Diantaranya ada dua hal, yaitu mencocokkan waktu dan menjadi pribadi baru yang lebih baik.

Tak perlu iri, dengki, sirik dengan orang lain. Kok dia sudah begini begitu sedangkan aku masih begini begitu saja. Kok dia punya ini itu sedangkan aku hanya punya itu ini saja.

Ingat, Anda hanya berlomba dengan diri sendiri. Setiap orang punya jalur edar dan waktunya. Fokuslah pada orbit, waktu, dan Anda sendiri. Wong kok ngene kok dibanding-bandingke?

Selamat jalan 2024, selamat datang 2025. Tahun 2024 sudah hilang. Ia tinggal kenangan. Tahun 2025 sedang berjalan. Waktu untuk membuat perbaikan.

Bagaimana?

Salam

(©️ DPS)

Kemayoran, Jakarta, Rabu Pon (1/1/2025) 19:36

#melekide
#melekberita
#sruvuts

Image by Gerd Altmann from Pixabay

Apa Investasi Terbaik

“Apa investasi terbaik?” tanya seorang kawan dalam sebuah obrolan santai beberapa hari yang lalu. Investasi yang paling menguntungkan. Investasi yang bisa mengalahkan inflasi. Apakah ada? Kalau ada apa itu?

Pertanyaan singkat, yang bertubi-tubi. Dalam suasana cair, kadang pertanyaan sepele seperti itu memantik ide-ide segar. Dan menghasilkan obrolan yang gayeng.

Saya jelas tak punya kapasitas untuk menghakimi pun menggurui terkait bab investasi. Jujurly saya awam.

Di momen seperti itu, kita hanya tukar tambah ide saja. Kita butuh opini yang lain untuk mengadu gagasan. Dan hal ini cukup nyaman. Masing-masing ambil yang baik, dan tinggalkan yang buruk. Menurut versi sendiri-sendiri.

Emas, obligasi, saham, dan properti. Mungkin kripto? Semua itu bisa mengalahkan inflasi. Jawab saya, ringkas.

Kuncinya di sini hanya satu, yaitu waktu. Waktu jual, nilainya harus lebih besar dari waktu beli.

Hahaha, iya ya betul. Saya paham. Tapi semua itu masuk obyek pajak. Teman saya ketawa ngakak.

Iya sih. Tapi kan tidak 12%. Hahaha, ganti saya yang ngakak.

Investasi terbaik

Tetiba saya ingat panutan para investor, Warren Buffett. Apa investasi terbaik menurut dia?

“Investasi terbaik sejauh ini adalah apa pun yang mengembangkan diri Anda, dan … tidak dikenakan pajak,” kata Warren Buffett dalam pertemuan tahunan Berkshire Hathaway pada 2022, seperti dikutip Kontan.

Kalau kata Tung Desem Waringin, investasi yang paling menguntungkan adalah investasi ilmu pengetahuan yang dipraktekkan. Investasi leher ke atas.

Kami tertawa ngakak bersama. Suasana mengalir begitu saja. Tidak ada kesimpulan apa-apa dari obrolan ringan itu. Semua hanya saling melepas dan menyerap energi saja.

Bagaimana? Apa investasi terbaik menurut Anda?

Salam

(©ADS)

Kemayoran, Jakarta, Jumat Pon (27/12/2024) 10:13

#melekduit
#melekide
#melekberita

*Image by Tumisu from Pixabay

Apa itu Fatherless: Dampaknya pada Anak dan Masyarakat

0

Apa itu fatherless? Fenomena fatherless atau ketiadaan figur ayah dalam kehidupan anak telah menjadi salah satu isu sosial yang semakin banyak dibicarakan. Istilah ini merujuk pada situasi di mana seorang anak tumbuh tanpa kehadiran ayah, baik secara fisik, emosional, maupun finansial.

Ketidakhadiran ayah dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti: perceraian, kematian, pekerjaan yang terlalu menyita waktu, atau bahkan ketidakinginan ayah untuk bertanggung jawab.

Artikel ini akan membahas pengertian fatherless, penyebab, dampak terhadap perkembangan anak, serta solusi untuk memitigasi efek negatifnya.


Apa Itu Fatherless?

Fatherless merujuk pada kondisi di mana seorang anak tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah yang berfungsi sebagai figur orang tua. Kehadiran ayah tidak hanya penting untuk memenuhi kebutuhan material anak, tetapi juga untuk memberikan dukungan emosional, pembentukan karakter, dan teladan dalam kehidupan.

Menurut penelitian, ayah memiliki peran signifikan dalam perkembangan psikologis dan sosial anak. Namun, ketika peran ini tidak terpenuhi, anak mungkin menghadapi berbagai tantangan di berbagai aspek kehidupannya.


Penyebab Fenomena Fatherless

  1. Perceraian atau Perpisahan Orang Tua
    Salah satu penyebab utama adalah perceraian, yang sering kali mengakibatkan anak tinggal hanya dengan ibu.
  2. Ayah yang Tidak Bertanggung Jawab
    Beberapa ayah memilih untuk meninggalkan keluarga mereka dan mengabaikan tanggung jawab sebagai orang tua.
  3. Kematian Ayah
    Kehilangan ayah karena kematian juga dapat membuat anak menjadi fatherless, meskipun konteksnya berbeda dengan ketidakhadiran karena pilihan.
  4. Kehadiran yang Tidak Aktif
    Meski hadir secara fisik, seorang ayah yang terlalu sibuk dengan pekerjaan atau tidak terlibat secara emosional juga bisa menciptakan efek fatherless.
  5. Pengaruh Sosial dan Ekonomi
    Kemiskinan, tekanan pekerjaan, atau masalah kesehatan mental dapat membuat seorang ayah tidak mampu memenuhi perannya.

Baca juga: Apa itu Willpower: Kekuatan untuk Menguasai Diri dan Meraih Impian

Dampak Fatherless pada Anak

1. Dampak Emosional dan Psikologis

  • Kehilangan Rasa Aman: Anak tanpa figur ayah sering merasa kurang terlindungi.
  • Stres dan Depresi: Ketidakhadiran ayah dapat memicu perasaan kesepian, stres, atau bahkan depresi.

2. Masalah Perilaku

  • Anak fatherless cenderung lebih rentan terhadap perilaku agresif, kenakalan remaja, atau penyalahgunaan narkoba.
  • Tingginya risiko terlibat dalam perilaku kriminal.

3. Gangguan dalam Prestasi Akademik

  • Anak tanpa figur ayah sering mengalami kesulitan konsentrasi di sekolah.
  • Kurangnya dukungan emosional dapat memengaruhi motivasi belajar.

4. Kesulitan Relasi Sosial

  • Anak fatherless mungkin mengalami kesulitan membangun hubungan interpersonal yang sehat.
  • Ketidakhadiran ayah dapat memengaruhi cara anak memandang dan membangun hubungan romantis di masa depan.

5. Ketidakstabilan Identitas Diri

  • Anak laki-laki sering kali kehilangan sosok teladan maskulin, sedangkan anak perempuan mungkin kesulitan memahami hubungan sehat dengan laki-laki.

Fatherless merujuk pada kondisi di mana seorang anak tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah yang berfungsi sebagai figur orang tua.

Dampak Fatherless pada Masyarakat

Fenomena fatherless tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada struktur sosial secara keseluruhan:

  • Tingginya Tingkat Kriminalitas: Anak-anak tanpa bimbingan yang baik lebih cenderung terlibat dalam perilaku antisosial.
  • Beban Ekonomi: Keluarga tanpa ayah sering menghadapi kesulitan finansial, yang dapat berdampak pada tingginya angka kemiskinan.
  • Krisis Keluarga: Fenomena fatherless berkontribusi pada siklus disfungsi keluarga antar generasi.

Solusi untuk Mengatasi Efek Fatherless

1. Peran Ibu yang Kuat dan Dukungan Keluarga

  • Ibu yang menjadi orang tua tunggal dapat berperan sebagai pendidik sekaligus pembimbing.
  • Dukungan dari anggota keluarga lain, seperti kakek-nenek atau paman-bibi, sangat membantu anak mendapatkan figur pengganti ayah.

2. Keterlibatan Komunitas

  • Program mentoring atau pendampingan dari figur pria dewasa, seperti guru, pelatih olahraga, atau pemimpin komunitas, dapat memberikan bimbingan yang dibutuhkan.

3. Edukasi tentang Pentingnya Peran Ayah

  • Kampanye kesadaran untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya peran ayah dalam keluarga.

4. Penyediaan Bantuan Psikologis

  • Terapi atau konseling bagi anak-anak fatherless untuk membantu mereka mengatasi dampak emosional dan psikologis.

5. Kebijakan yang Mendukung Keluarga

  • Pemerintah dapat menyediakan program dukungan bagi keluarga yang menghadapi tantangan menjadi orang tua tunggal, seperti bantuan finansial, pendidikan, atau program pengasuhan anak.

Kesimpulan

Fenomena fatherless adalah masalah yang kompleks dengan dampak luas pada anak dan masyarakat. Meskipun kehadiran seorang ayah tidak selalu menentukan kebahagiaan dan kesuksesan seorang anak, perannya sebagai figur pendukung emosional, pembimbing, dan pelindung sangat penting.

Dengan dukungan keluarga, komunitas, dan kebijakan yang tepat, anak-anak fatherless dapat mengatasi tantangan ini dan tumbuh menjadi individu yang kuat dan resilien. Investasi pada kesehatan keluarga dan kesadaran akan pentingnya peran ayah merupakan langkah penting menuju masyarakat yang lebih stabil dan sejahtera.

(ADS)

#melekbahasa
#melekberita

Image by Sasin Tipchai from Pixabay

Apa itu Willpower: Kekuatan untuk Menguasai Diri dan Meraih Impian

0

Apa itu willpower? Willpower atau kekuatan kehendak (tekad), adalah kemampuan untuk mengendalikan diri, bertahan dari godaan, dan tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Dalam kehidupan sehari-hari, willpower sering menjadi fondasi dari setiap keputusan besar dan kecil, membantu kita mengatasi hambatan dan menghadapi tantangan.

Apa Itu Willpower?

Willpower adalah kombinasi dari kekuatan mental, disiplin diri, dan kemampuan untuk mengendalikan emosi serta dorongan impulsif. Dalam psikologi, willpower dianggap sebagai keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk menunda kepuasan demi tujuan jangka panjang.

Willpower melibatkan:

  1. Kontrol Diri: Mengelola tindakan dan respons secara sadar.
  2. Fokus: Tetap teguh pada prioritas utama meskipun ada gangguan.
  3. Ketahanan: Tidak menyerah saat menghadapi kesulitan atau kegagalan.

Mengapa Willpower Penting?

  1. Menggapai Tujuan Hidup
    Setiap impian membutuhkan usaha dan pengorbanan. Willpower membantu Anda tetap berada di jalur yang benar meskipun ada hambatan.
  2. Mengatasi Kebiasaan Buruk
    Dengan kemauan yang kuat, Anda dapat melawan kebiasaan buruk seperti merokok, konsumsi berlebih, atau menunda pekerjaan.
  3. Membangun Kebiasaan Positif
    Proses menciptakan kebiasaan baru, seperti berolahraga atau membaca, memerlukan konsistensi yang dipandu oleh willpower.
  4. Menghadapi Godaan
    Dalam kehidupan modern yang penuh dengan distraksi, seperti media sosial atau hiburan instan, willpower menjadi alat untuk tetap produktif dan disiplin.

Baca juga: Apa itu Femisida: Kejahatan Berbasis Gender

Cara Mengasah Willpower

Willpower adalah keterampilan yang bisa dilatih. Berikut adalah beberapa cara untuk memperkuatnya:

  1. Tetapkan Tujuan yang Realistis
    Pastikan tujuan Anda jelas, terukur, dan dapat dicapai. Tujuan yang terlalu besar tanpa perencanaan sering kali menguras kemauan Anda.
  2. Mulai dari Hal Kecil
    Uji kemauan Anda dengan langkah-langkah kecil, seperti bangun pagi 10 menit lebih awal atau mengurangi konsumsi gula sedikit demi sedikit.
  3. Kelola Energi Anda
    Tubuh dan pikiran yang lelah lebih sulit mengontrol dorongan. Pastikan Anda mendapatkan tidur cukup, makan dengan nutrisi seimbang, dan berolahraga.
  4. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
    Hilangkan godaan dari sekitar Anda. Misalnya, jika Anda ingin menabung, jauhi belanja impulsif dengan menghapus aplikasi belanja online.
  5. Gunakan Pengingat Visual
    Tempelkan catatan kecil di tempat yang sering Anda lihat untuk mengingatkan tujuan Anda. Misalnya, “Tetap Fokus!” di layar laptop.
  6. Berikan Hadiah pada Diri Sendiri
    Rayakan keberhasilan kecil Anda untuk menjaga motivasi dan memperkuat perilaku positif.

Willpower adalah kombinasi dari kekuatan mental, disiplin diri, dan kemampuan untuk mengendalikan emosi serta dorongan impulsif.

Tantangan dalam Menguatkan Willpower

Willpower bisa terkuras, terutama saat Anda menghadapi banyak tekanan, stres, atau godaan yang terus-menerus. Inilah yang disebut ego depletion. Namun, dengan istirahat yang cukup dan strategi pengelolaan stres, Anda dapat memulihkan kekuatan tersebut.

Kesimpulan

Willpower adalah kekuatan luar biasa yang dimiliki setiap individu. Dengan kemauan yang kuat, Anda dapat mengatasi rintangan, menciptakan perubahan positif, dan mencapai impian yang tampaknya mustahil. Ingatlah, willpower seperti otot: semakin sering Anda melatihnya, semakin kuat pula kekuatannya. Mulailah dari hal kecil, dan jadikan willpower senjata utama Anda dalam perjalanan menuju kesuksesan.

(© ADS)

Image by Myléne from Pixabay

Apa itu Femisida: Kejahatan Berbasis Gender

0

Apa itu Femisida? Femisida, atau pembunuhan terhadap perempuan karena mereka adalah perempuan, merupakan bentuk kekerasan ekstrem berbasis gender. Fenomena ini mencerminkan ketimpangan kekuasaan antara laki-laki dan perempuan serta budaya misoginis yang mengakar di berbagai masyarakat. Femisida berbeda dengan pembunuhan umum karena didorong oleh motif diskriminasi, dominasi, dan kebencian terhadap perempuan.

Seperti dilaporkan Tempo (15/12/2024), angka kasus femisida di Indonesia terbilang tinggi. Berdasarkan catatan Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), terdapat 290 kasus femisida sepanjang periode 1 Oktober 2023 hingga 31 Oktober 2024. Angka itu diperoleh dari data sekunder berupa pemantauan pemberitaan media daring.

Viral di media sosial baru-baru ini, pegawai toko roti dianiaya di Kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Perempuan penjaga kasir di toko itu, dianiaya oleh anak dari bosnya, pada 17 Oktober 2024. Ia dilempari dengan kursi dan benda keras lainnya hingga menyebabkan luka sobek di bagian kepala, seperti diberitakan Tempo.

Artikel ini akan membahas pengertian femisida, penyebab utamanya, contoh kasus, dampaknya, serta upaya untuk mengatasi masalah ini.


Apa Itu Femisida?

Femisida didefinisikan sebagai pembunuhan yang dilakukan terhadap perempuan karena jenis kelaminnya. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Diana E.H. Russell, seorang feminis dan sosiolog, pada 1976. Femisida tidak hanya merujuk pada pembunuhan fisik, tetapi juga mencakup konteks sosial dan budaya yang memungkinkan terjadinya kekerasan ini.

Jenis Femisida:

  1. Femisida Intim: Dilakukan oleh pasangan atau mantan pasangan, biasanya sebagai akibat kekerasan dalam hubungan.
  2. Femisida Non-Intim: Dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki hubungan dekat dengan korban, sering kali karena kebencian atau pelecehan seksual.
  3. Femisida Sistemik: Berakar pada kondisi struktural, seperti perdagangan manusia, eksploitasi seksual, atau praktik budaya berbahaya (seperti pembunuhan karena kehormatan).

Penyebab Femisida

Femisida tidak terjadi dalam ruang hampa; ia dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

  1. Budaya Patriarki: Sistem sosial yang memberikan kekuasaan dominan kepada laki-laki menciptakan ketimpangan gender yang ekstrem, memungkinkan perempuan menjadi korban.
  2. Normalisasi Kekerasan: Di beberapa masyarakat, kekerasan terhadap perempuan dianggap wajar atau bahkan diterima.
  3. Ketimpangan Gender: Perempuan sering kali dianggap subordinat, yang membuat mereka lebih rentan terhadap kekerasan.
  4. Kurangnya Penegakan Hukum: Dalam banyak kasus, pelaku femisida tidak dihukum dengan setimpal, menciptakan impunitas yang memperparah masalah ini.

Baca juga: Apa itu Malapropism

Contoh Kasus Femisida di Dunia

  1. Ciudad Juárez, Meksiko
    Kota ini dikenal dengan tingginya angka femisida. Sejak tahun 1990-an, ratusan perempuan muda yang bekerja di pabrik ditemukan tewas secara brutal, sering kali setelah mengalami pelecehan seksual. Hingga kini, banyak kasus yang belum terselesaikan.
  2. Kasus Pembunuhan Karena Kehormatan (Honor Killing)
    Di beberapa negara, perempuan dibunuh oleh keluarga mereka sendiri karena dianggap melanggar “kehormatan” keluarga, seperti menikah tanpa persetujuan atau menjadi korban perkosaan.
  3. Pembunuhan Pasangan Intim
    Di banyak negara, pembunuhan terhadap perempuan oleh pasangan atau mantan pasangan adalah bentuk femisida yang paling umum.

Dampak Femisida

Femisida tidak hanya merenggut nyawa perempuan, tetapi juga memiliki dampak luas, termasuk:

  1. Trauma Keluarga dan Komunitas: Kehilangan perempuan meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan lingkungan sosial mereka.
  2. Kehilangan Sumber Daya Sosial dan Ekonomi: Perempuan sering kali menjadi pilar ekonomi dan sosial dalam keluarga mereka.
  3. Memperkuat Ketakutan di Kalangan Perempuan: Tingginya angka femisida menciptakan rasa takut di kalangan perempuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Upaya untuk Mengatasi Femisida

  1. Peningkatan Kesadaran Publik: Kampanye pendidikan dan advokasi untuk mengubah budaya patriarki dan menghapus normalisasi kekerasan terhadap perempuan.
  2. Penegakan Hukum yang Tegas: Negara harus memastikan bahwa pelaku femisida dihukum dengan setimpal dan tidak ada toleransi terhadap kekerasan berbasis gender.
  3. Perlindungan Perempuan:
    • Memberikan tempat perlindungan bagi perempuan yang terancam kekerasan.
    • Menyediakan layanan psikologis dan hukum untuk mendukung korban dan keluarganya.
  4. Pemberdayaan Perempuan: Memberikan akses pendidikan, pekerjaan, dan sumber daya kepada perempuan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada pelaku kekerasan.
  5. Pengumpulan Data: Statistik yang akurat diperlukan untuk memahami skala masalah ini dan merancang kebijakan yang efektif.

Kesimpulan

Femisida adalah bentuk kekerasan yang sangat serius dan mencerminkan kegagalan dalam melindungi hak asasi perempuan. Upaya kolektif dari pemerintah, masyarakat, dan individu diperlukan untuk mengakhiri kejahatan ini. Mengubah budaya misoginis, meningkatkan kesadaran, dan menegakkan hukum secara tegas adalah langkah penting untuk menciptakan dunia di mana perempuan dapat hidup dengan aman dan bermartabat.

Setiap nyawa perempuan berharga. Femisida bukan hanya masalah perempuan, tetapi juga masalah kemanusiaan yang harus diselesaikan bersama.

(© ADS)

#melekberita
#melekbahasa

Image by Daria Obymaha from Pixabay

Apa itu Malapropism

0

Apa itu Malapropism? Malapropism adalah kesalahan dalam penggunaan kata atau frasa yang terjadi ketika seseorang secara tidak sengaja menggunakan kata yang terdengar mirip dengan kata yang sebenarnya dimaksudkan, tetapi memiliki arti yang sama sekali berbeda. Hal ini sering menghasilkan efek yang lucu atau membingungkan.

Asal Istilah

Istilah ini berasal dari nama karakter Mrs. Malaprop dalam drama “The Rivals” karya Richard Brinsley Sheridan (1775). Mrs. Malaprop dikenal karena sering menggunakan kata-kata yang salah namun terdengar mirip dengan kata yang dimaksud, menciptakan situasi humoris.

Contoh Malapropism

  1. Salah: “He is the pineapple of politeness.”
    Benar: “He is the pinnacle of politeness.”
    (Pinnacle = puncak, sementara Pineapple = nanas)
  2. Salah: “I need to go to the optometrist to get my spectacles prescribed.”
    Benar: “I need to go to the ophthalmologist to get my spectacles prescribed.”
    (Optometrist dan ophthalmologist adalah profesi berbeda dalam bidang kesehatan mata.)
  3. Salah: “Texas has a lot of electrical votes.”
    Benar: “Texas has a lot of electoral votes.”
    (Electoral = terkait pemilihan, sementara electrical = terkait listrik.)

Mengapa Malapropism Terjadi?

  • Kebingungan Fonetik: Kata-kata yang salah digunakan sering terdengar mirip dengan kata yang benar.
  • Kurangnya Pemahaman Makna: Pengguna mungkin tidak memahami sepenuhnya arti kata yang digunakan.
  • Kesalahan Berbicara: Terjadi secara spontan ketika berbicara tanpa persiapan.

Efek Malapropism

  • Humor: Malapropism sering digunakan dalam komedi untuk menciptakan efek lucu. Contohnya, karakter seperti Mrs. Malaprop atau Joey Tribbiani dari serial Friends sering melakukan kesalahan semacam ini.
  • Kebingungan: Dalam percakapan sehari-hari, malapropism dapat menyebabkan kebingungan jika lawan bicara tidak memahami konteksnya.

Perbedaan dengan Spoonerism

Malapropism berbeda dengan spoonerism. Jika malapropism melibatkan kesalahan kata berdasarkan arti, spoonerism melibatkan pertukaran suara atau suku kata dalam kata-kata (misalnya, “You have hissed all my mystery lectures” untuk “You have missed all my history lectures”).

Malapropism mencerminkan bagaimana bahasa dapat menjadi lucu dan menantang pada saat yang sama!

(© ADS)

Image by StartupStockPhotos from Pixabay

Apa itu Dopamin: Hormon Kebahagiaan dan Perannya

0

Apa itu Dopamin? Dopamin adalah salah satu neurotransmitter penting dalam tubuh manusia yang berfungsi sebagai “pembawa pesan kimia” antara otak dan tubuh. Neurotransmitter ini dikenal luas sebagai “hormon kebahagiaan” karena perannya dalam mengatur perasaan senang, motivasi, dan kesejahteraan. Selain itu, dopamin juga memiliki fungsi lain yang penting dalam berbagai sistem tubuh.

Apa Itu Dopamin?

Dopamin adalah zat kimia yang diproduksi di otak, khususnya di area substantia nigra dan ventral tegmental. Zat ini dilepaskan ke berbagai bagian otak untuk memengaruhi emosi, gerakan, dan pengambilan keputusan.

Fungsi Utama Dopamin

1. Penghargaan dan Motivasi

Dopamin berperan besar dalam sistem penghargaan otak. Ketika seseorang melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti makan makanan favorit, berolahraga, atau mencapai tujuan, dopamin dilepaskan. Inilah yang menciptakan perasaan puas dan mendorong seseorang untuk mengulangi perilaku tersebut.

2. Pengendalian Gerakan

Dopamin juga penting untuk mengatur gerakan tubuh. Kekurangan dopamin di area otak tertentu, seperti pada penderita penyakit Parkinson, dapat menyebabkan kesulitan bergerak atau tremor.

3. Pengaruh pada Konsentrasi dan Pembelajaran

Dopamin membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat. Neurotransmitter ini memungkinkan otak untuk fokus pada tugas tertentu dan mempelajari informasi baru.

4. Regulasi Mood

Tingkat dopamin yang seimbang berkontribusi pada suasana hati yang stabil. Sebaliknya, kadar dopamin yang terlalu rendah sering dikaitkan dengan gangguan mood, seperti depresi.

Baca juga: Slow Living: Gaya Hidup Lambat yang Membawa Kedamaian

Faktor yang Mempengaruhi Dopamin

Beberapa faktor dapat memengaruhi kadar dopamin dalam tubuh, seperti:

Pola Makan: Konsumsi makanan kaya tirosin, seperti daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan, dapat meningkatkan produksi dopamin.
Aktivitas Fisik: Olahraga teratur merangsang pelepasan dopamin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan energi.
Tidur: Kurang tidur dapat menurunkan kadar dopamin, sehingga menyebabkan kelelahan dan mood buruk.

Gangguan yang Terkait dengan Dopamin

1. Kelebihan Dopamin

Tingkat dopamin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan seperti skizofrenia atau perilaku adiktif, di mana seseorang menjadi terlalu bergantung pada aktivitas tertentu untuk merasakan kebahagiaan.

2. Kekurangan Dopamin

Kekurangan dopamin sering dikaitkan dengan penyakit Parkinson, gangguan depresi, dan kurangnya motivasi atau energi, yang dikenal sebagai sindrom motivasi rendah.

Cara Meningkatkan Dopamin Secara Alami

Meditasi dan Relaksasi: Teknik ini membantu mengurangi stres dan meningkatkan produksi dopamin.
Paparan Cahaya Matahari: Sinar matahari membantu tubuh memproduksi vitamin D, yang berkontribusi pada sintesis dopamin.
Hindari Stres Berlebih: Stres kronis dapat menghambat produksi dopamin.

Kesimpulan

Dopamin memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari mengatur gerakan hingga menciptakan perasaan senang dan termotivasi. Memahami dan menjaga keseimbangan dopamin dapat membantu meningkatkan kualitas hidup, baik secara fisik maupun mental. Dengan pola hidup sehat dan manajemen stres yang baik, kita dapat mendukung fungsi dopamin untuk menjaga kesejahteraan kita.

Jika Anda tertarik untuk menggali lebih jauh tentang topik ini, berbicaralah dengan ahli kesehatan atau lakukan riset mendalam untuk memahami bagaimana dopamin memengaruhi tubuh Anda.

(© ADS)

Image by Franz Bachinger from Pixabay

Slow Living: Gaya Hidup Lambat yang Membawa Kedamaian

0

Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang serba cepat, di sinilah konsep slow living menjadi relevan dan semakin diminati. Banyak orang mulai merasa terjebak dalam rutinitas yang melelahkan. Jadwal padat, pekerjaan yang menumpuk, dan tekanan sosial untuk terus produktif sering kali membuat kita lupa menikmati hidup.

Apa Itu Slow Living?

Slow living adalah gaya hidup yang mengajak kita untuk menjalani hidup dengan lebih santai, penuh kesadaran, dan fokus pada apa yang benar-benar penting. Filosofi ini menekankan pentingnya kualitas daripada kuantitas, baik dalam hal pekerjaan, hubungan, maupun kebiasaan sehari-hari.

Gerakan ini berakar pada gagasan untuk melawan budaya hustle yang terlalu menuntut, dengan mengembalikan kendali atas waktu dan perhatian kita. Slow living tidak berarti hidup lambat secara harfiah, melainkan hidup dengan ritme yang lebih sesuai dengan kebutuhan pribadi kita.

Prinsip Dasar Slow Living

1. Kesadaran Penuh (Mindfulness): Fokus pada momen saat ini dan nikmati setiap aktivitas yang dilakukan, baik itu bekerja, memasak, atau sekadar menikmati secangkir kopi.
2. Prioritas pada Hal Penting: Hindari mengisi waktu dengan aktivitas yang tidak bermakna. Pilih kegiatan yang memberi kebahagiaan dan kepuasan.
3. Koneksi dengan Alam: Berinteraksi dengan alam, seperti berjalan-jalan di taman atau berkebun, dapat membantu kita merasa lebih tenang dan terhubung dengan dunia di sekitar.
4. Kesederhanaan: Mengurangi hal-hal yang tidak perlu, baik dalam bentuk barang, hubungan, maupun kewajiban, untuk menciptakan ruang bagi hal-hal yang benar-benar berharga.

Baca juga: Apa itu Dongeng dan Fabel?

Manfaat Slow Living

1. Mengurangi Stres: Dengan mengurangi tekanan untuk terus terburu-buru, tubuh dan pikiran kita menjadi lebih rileks.
2. Meningkatkan Kesejahteraan: Hidup yang lebih teratur dan fokus pada hal penting membantu kita merasa lebih puas dan bahagia.
3. Hubungan yang Lebih Bermakna: Menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang terkasih memperkuat ikatan emosional.
4. Kreativitas yang Lebih Tinggi: Dengan melambat, pikiran kita memiliki ruang untuk berimajinasi dan menciptakan ide-ide baru.

Cara Memulai Slow Living

1. Kurangi Multitasking: Fokus pada satu pekerjaan dalam satu waktu untuk hasil yang lebih baik dan perasaan puas.
2. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri: Sisihkan waktu untuk melakukan hobi, meditasi, atau sekadar beristirahat.
3. Atur Prioritas: Buat daftar prioritas harian dan kerjakan hal-hal yang benar-benar penting.
4. Jauhkan Gangguan: Batasi penggunaan media sosial dan teknologi yang berlebihan untuk menghindari kelelahan digital.

Bukan Berarti Tidak Produktif

Ada kesalahpahaman bahwa slow living identik dengan kemalasan atau kurangnya ambisi. Padahal, gaya hidup ini justru membantu kita menjadi lebih produktif dengan cara yang sehat. Fokus pada hal-hal yang benar-benar bermakna membuat kita lebih efisien dan puas dengan hasilnya.

Penutup

Slow living adalah undangan untuk berhenti sejenak dan menikmati perjalanan hidup, bukan hanya mengejar tujuan. Dengan mengadopsi gaya hidup ini, kita dapat menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan, hubungan, dan waktu untuk diri sendiri. Ingat, hidup bukanlah perlombaan, melainkan perjalanan untuk dinikmati.

Apakah Anda siap untuk melambat dan menikmati hidup dengan slow living?

Salam.

(©ADS)

#melekide
#melekberita

Image by Anh Le from Pixabay