Bejo heran kepada Warsini. Keluarga miskin itu, senang sekali jajan. Padahal uangnya pas-pasan. Hemat sedikit, uangnya bisa ia gunakan untuk pemberdayaan keluarga. Misalnya: biaya les renang, musik, public speaking, Bahasa Inggris, matematika, komputer, atau piknik.
Lewat jalan itu, kelak, Warsini bisa mengubah nasib keluarganya. Anak-anaknya bisa menjadi orang.
Suka jajan ini, maksudnya bagaimana? Dari hal sederhana saja, seperti bekal sekolah. Anak-anak mereka tidak dibuatkan bekal sekolah. Mereka diberi uang jajan. Padahal waktu Warsini cukup longgar. Ia bukan wanita karir.
Dengan modal 20 ribu, ia bisa masak sayur dengan lauk tahu tempe untuk makan seluruh keluarga. Sekarang, uang jajan anaknya sepuluh ribu per orang. Artinya, Warsini harus mengeluarkan uang 30 ribu per hari. Satu minggu 150 ribu dan satu bulan 600 ribu.
Pengeluaran itu belum nanti jajan bubur ayam, nasi goreng, mie ayam, bakso, ayam kentaki, seblak, martabak, cilok, kue pancong, es teh/kopi, dan aneka jajan mak nyus lainnya.
Sekilas, hidup dan kehidupan Warsini hanya makan ke makan. Dari warung ke warung. Dari jajan ke jajan.
Warsito, suami Warsini adalah pegawai serabutan. Sementara Warsini buruh cuci. Mereka tinggal di gang sempit. Rumahnya 3 x 4,5 meter. Di sana ia tinggal dengan suami dan tiga anaknya.
Dalam sebuah kesempatan, Bejo pernah memberi tahu Warsini bab ini. Tapi kata-katanya masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Warsini tak menggubris.
Baca juga : Rizki Juniansyah dan Jalan Ninja Atlet
Hukum Engel
Beberapa hari yang lalu, Bejo membaca koran digital. Di sana, ia menemukan tulisan ekonom terkemuka yang menjelaskan bab Warsini ini.
Begini bunyinya:
Hukum Engel mengajarkan: semakin rendah pendapatan seseorang, semakin besar porsi konsumsi makanan dalam total pengeluarannya.
Eureka! Bejo menemukan Aha moment. Ia googling, eh enggak, ia chatgpt dengan kata kunci hukum engel.
Hukum Engel menurut ChatGpt
Hukum Engel atau “Engel’s Law” adalah konsep dalam ekonomi yang menyatakan bahwa ketika pendapatan sebuah keluarga meningkat, persentase pendapatan yang mereka belanjakan untuk makanan akan menurun, sementara proporsi pendapatan yang dialokasikan untuk barang dan jasa lain seperti hiburan, pendidikan, dan tabungan cenderung meningkat.
Seorang ahli statistik dan ekonom asal Jerman, yang pertama kali mengemukakan teori ini pada abad ke-19. Oleh karena itu hukum ini dinamakan hukum engel sesuai dengan penemunya, Ernst Engel.
Dengan kata lain, Engel menemukan bahwa kebutuhan dasar seperti makanan akan menyerap sebagian besar pendapatan rumah tangga berpendapatan rendah, tetapi ketika pendapatan naik, proporsi yang dihabiskan untuk makanan menurun karena konsumen mulai mengalokasikan lebih banyak uang untuk kebutuhan sekunder dan tersier.
Ini adalah konsep penting dalam studi tentang standar hidup, pola konsumsi, dan kebijakan sosial ekonomi.
Hukum Engel menurut Wikipedia
Sedangkan menurut Wikipedia, hukum engel adalah :
Dalam ilmu ekonomi, hukum Engel menyatakan bahwa saat pendapatan meningkat, proporsi pendapatan yang dihabiskan untuk membeli makanan berkurang, bahkan jika pengeluaran aktual untuk makanan meningkat. Dalam kata lain, elastisitas pendapatan makanan selalu di antara 0 dan 1.
Hukum ini dinamakan dari statistikawan Ernst Engel (1821–1896).
Hukum Engel tidak menunjukkan bahwa pengeluaran makanan tetap tak berubah saat pendapatan meningkat: hukum ini menunjukkan bahwa proporsi pengeluaran konsumen untuk produk makanan (dalam persenan) meningkat lebih kecil daripada peningkatan pendapatan.
Salah satu penerapan hukum Engel adalah untuk melihat standar hidup suatu negara. Apabila “koefisien Engel” meningkat, maka negara ini lebih miskin, dan jika koefisiennya lebih kecil maka negara tersebut punya standar hidup yang tinggi.
Semakin rendah pendapatan seseorang, semakin besar porsi konsumsi makanan dalam total pengeluarannya.
Penutup
Warsini hanyalah sample. Ada jutaan orang yang seperti Warsini. Mereka hidup dari jajan ke jajan. Sebagian besar uang mereka dihabiskan untuk makan.Tekanan hidup membuat mereka mengandalkan bansos ke bansos.
Ah, tetiba Bejo ingat dengan program makan siang gratis yang memenangkan pertandingan. Apakah Anda sudah dapat makan siang gratis.
Merdeka! Salam makan siang gratis.
©️ DPS
*Direktur Eksekutif, Center for Strategic and Netizen Studies (CSNS). Penyuka kopi, pemerhati puisi, penikmat komedi.
Menteng, Jakarta, Sabtu (17/08/2024) 08:08
#melekberita