melekberita.com – Pengguna WhatsApp harus berhati-hati bila ada pesan dari orang tak dikenal yang meminta kode OTP (One Time Password). Ini adalah salah satu modus orang yang mau membajak atau mengambil alih akun WhatsApp kita.
Dewasa ini, aksi penipuan meminta kode OTP sedang ramai dilakukan oleh para pelaku kejahatan. Untuk memperoleh kode OTP mereka menggunakan cara social engineering atau rekayasa sosial. Target penipu ini adalah orang yang gagap teknologi (gaptek).
Caranya, penipu akan mengirim pesan ke korban dan mengaku sebagai teman, orang dekat korban, kasir minimarket atau bahkan mengaku siapapun termasuk aparat. Kemudian mereka akan mengabarkan adanya kondisi tak terduga atau darurat untuk menarik perhatian.
Setelah itu mereka akan meminta kode OTP yang dikirimkan melalui pesan singkat (SMS) ke ponsel korban. Mereka mengaku pesan itu sebagai pesan terusan (forward) yang tak sengaja terkirim ke korban.
Setelah korban membagikan kode OTP, secara tiba-tiba akun WhatsApp korban akan keluar dari WhatsApp. Ini berarti akun WhatsApp itu sudah berhasil dibajak.
Selanjutnya mereka akan menggunakan akun WhatsApp yang dicuri untuk menipu atau meminjam uang pada teman-teman yang ada di kontak WhatsApp korban.
Kejadian di atas, pernah dialami oleh orang dekat saya beberapa bulan yang lalu. Karena gaptek dan ceroboh, salah satu akun orang dekat saya berhasil dibajak oleh seseorang lewat modus seperti di atas. Beruntung akhirnya akun tersebut bisa diambil kembali.
Kode OTP adalah kode enam digit sebagai kode verifikasi untuk masuk ke akun WhatsApp.
“Jangan membagikan
kode One Time Password (OTP)
kepada siapapun.”
– melekberita
#melekquotes
#melekberita
(20210201)
Karena kode OTP ini sama seperti PIN ATM. Apakah Anda akan memberitahukan PIN ATM kepada siapapun?
Jadi untuk mencegah pembajakan akun WhatsApp, kita disarankan untuk mengaktifkan otentifikasi dua faktor. Dengan otentikasi dua faktor, selain kode OTP akun WhatsApp kita juga dilindungi oleh PIN yang kita buat.
Image by Pixabay
Jakarta, 03/04/2021 20.55