melekberita.com – Cerita ini adalah cerita tentang seorang perokok. Perokok yang selalu saja ada akalnya. Kata teman saya selalu ngeyel, angel dikandani (sulit dibilangin). Tapi kalau kata saya, itu tanda sebuah “kecerdikan”.
Cerita ini terinspirasi dari berbagai sumber, dari cerita tongkrongan sehari-hari yang pernah saya dengar hingga cerita yang saya baca di internet.
Al kisah di sebuah angkot, pada suatu siang yang terik.
Kang Paino duduk samping Kang Ngatno di dalam angkot jurusan kota. Kang Ngatno klepas klepus, sedot sebul. Asap rokok seketika memenuhi kabin angkot yang sudah penat.
“Sudah berapa lama sampeyan ngrokok Kang,” tanya Kang Paino.
“Kurang lebih rong puluh (dua puluh) tahun mas,” jawab Kang Ngatno.
“Sehari berapa bungkus?”
“Gak banyak Mas, hanya satu bungkus”
“Kalau harga rokok per bungkus saya ambil rata 10 ribu, satu minggu sampeyan habis 70 ribu. Dan satu bulan sekitar 300 ribu. Berarti 1 tahun kurang lebih 3,6 jutaan. Kali 20, sudah 72 jutaan, uang sampeyan bakar buat rokok,” kata Kang Paino panjang lebar.
“Wah cerdas itungan sampeyan Kang,” kata Kang Ngatno.
“Kalau sampeyan gak ngrokok, uang itu bisa sampeyan belikan mobil seken. Sehingga sampeyan gak perlu lagi naik angkot seperti sekarang.” jelas Kang Paino mantab.
“Sampeyan ngrokok?” tanya Kang Ngatno.
“Enggak Kang.”
“Lho kok sekarang masih naik angkot?” tanya Kang Ngatno.
Kang Paino : (…loading…)
Salam loading.
Kemayoran, Jakarta, 11/9/2022 21:17
#melekcerita
#melekberita
*Image by Pixabay