Pintu masuk west mall, sebuah penunjuk di parkiran mall di Jakarta, Sabtu (26/08/2023). Papan tanda itu membuat saya bertanya-tanya. Kenapa bahasa yang digunakan di papan tanda tersebut campuran? Kenapa tidak ditulis seragam dalam satu bahasa saja?
Saya tidak tahu persis alasannya. Namun kalau boleh berasumsi, menurut saya, setidaknya ada tiga alasan utama. Apa saja alasan itu?
Pertama, orang yang membuat tulisan itu tidak tahu. Sehingga ia mencampuradukkan antara Bahasa Indonesia dan Inggris. Tulisan dengan bahasa campuran seperti di atas lazim. Jamak kita temukan di mana-mana.
Kedua, karena minder. Orang yang membuat tulisan tersebut tidak pede dengan Bahasa Indonesia. Ada perasaan inferior di sini. Sehingga ia perlu menambahkan istilah Inggris agar tambah keren. Ingat kopi item 5 ribu, black coffee 50 ribu.
Ketiga, ya memang yang benar begitu. West Mall adalah nama tempat. Sehingga ia tak perlu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Jadi pintu masuk West Mall adalah tulisan yang sudah benar.
Baca juga : Palu Pilpres 2024
Hansip bahasa
Menurut Anda mana yang tepat? Atau Anda punya alasan lain?
Ah tetiba saya ingat teman yang jadi ‘hansip’ bahasa itu. Ia pernah berkata: “Edan, sekarang makanan kita terpinggirkan, pakaian (fashion) kita terpojok, gaya hidup kita terimitasi, nama anak kita tercerabut, dan bahasa kita terhimpit. Bagaimana kita dikenal sebagai orang Indonesia?”
Salam Indonesia
©️ DPS
Jakarta, 26/8/2023 18:18
#melekbahasa
#melekberita
*Image oleh melekberita