Belajar dari Elang

Date:

melekberita.com – Alkisah tentang Sang Elang. Di dalam piramida makanan, Elang adalah konsumen puncak. Elang adalah unggas yang kuat. Umur Elang lebih panjang jika dibanding burung yang lainnya. Elang bisa berumur hingga 70 tahun.

“Bebek berjalan berbondong-bondong, akan tetapi burung Elang terbang sendirian,” kata Bung Karno.

Untuk mencapai usia itu, Elang mesti melewati perjuangan yang tidak mudah. Perjuangan yang sangat berat dan melelahkan.

Ketika berumur 40 tahun, Elang menghadapi masa kritis dalam siklus hidupnya. Paruhnya yang tajam jadi panjang dan bengkok. Cakarnya tak lagi kokoh karena kukunya panjang dan lentur. Kedua sayapnya mulai tua, bulunya tebal dan menjadi beban punggungnya sehingga sulit terbang.

Paruh, kuku, dan sayap adalah peralatan tempur Elang dalam berburu makanan. Paruhnya yang tajam tak bisa lagi untuk mengoyak. Cakarnya juga tak bisa lagi untuk mencengkeram. Dan sayapnya nyaris disfungsi untuk terbang.

Elang tak lagi mudah untuk mencari makan.

Menghadapi situasi seperti itu, hanya ada dua pilihan bagi Elang, yaitu: mati atau berubah. Diam menunggu kematiannya dengan damai atau berjuang menjalani proses perubahan yang berat dan menyakitkan selama 150 hari.

Elang memilih berubah. Untuk menjalani proses perubahan, Elang terbang ke puncak gunung. Ia membangun sarang diantara tebing dan bebatuan. Di sanalah kawah candradimuka, yang menjadi tempat buat Sang Elang menempa diri.

Di puncak gunung, Elang membenturkan paruhnya ke bebatuan. Benturan yang cukup keras dan berulang-ulang sampai paruhnya lepas. Proses yang berdarah-darah.

Setelah paruh lepas, Elang menunggu paruh barunya tumbuh. Di sini, ia menahan semua kesakitan dan keperihan dalam kesunyiannya. Ia juga menahan lapar dan dahaga.

Ketika paruh barunya tumbuh, harapan baru juga tumbuh. Elang kini memiliki paruh yang tajam. Paruh ini ia gunakan untuk mematuk-matuk cakarnya hingga copot. Setelah cakar barunya tumbuh, ia mematuk-matuk bulu sayapnya hingga rontok agar bulu yang baru bisa tumbuh.

Proses perubahan yang tidak instan, penuh perjuangan dan menyakitkan.

Setelah 150 hari, Elang akan terlahir kembali. Dengan paruh, cakar, dan sayap baru, Elang siap menghadapi tantangan hidup untuk 30 tahun ke depan.

Dalam kajian motivasi, hal ini dinamakan rejuvenasi.

Demikian gaess. Dalam hidup atau bisnis, kadang Anda dihadapkan pada situasi kritis. Dan Anda harus mengambil pilihan yang tidak selalu mudah. Sudah siapkah rejuvenasi?

Salam rejuvenasi.

Jakarta, 31/05/2021 20:10

Image by Torben Stroem from Pixabay

Arya Dwi Sasangka
Arya Dwi Sasangkahttps://melekberita.com
Melekberita.com adalah media daring seputar berita. Media yang ringan agar informasi mudah dicerna secara baik dan benar. Sehingga pembaca tercerahkan. Pembaca yang bisa membedakan antara emas dan sampah di tengah gelombang tsunami informasi.

Share post:

Berlangganan

spot_imgspot_img

Popular

Artikel lainnya
Terkait

Candu Belanja Online

Candu belanja online. Transaksi online dalam beberapa tahun semakin...

Jumat Berkah

Jumat Berkah adalah hari Jumat yang didedikasikan untuk memperbanyak...

Ada apa di Tahun Baru

Ada apa di tahun baru? Apa hal penting yang...

Apa Investasi Terbaik

"Apa investasi terbaik?" tanya seorang kawan dalam sebuah obrolan...