Al Quran, Impossible is Nothing

Date:

Katasimbah.com – Sekitar 11-12 tahun yang lalu, di sebuah rumah kontrakan daerah Mampang Jakarta, aku berdiskusi soal ‘ngaji’ dengan seorang teman. Saat itu sedang ‘boomingnya’ putihkan Jakarta. Suatu aksi damai yang acap kali memanen decak kagum dari masyarakat. Termasuk aku.

Pendidikan, lingkungan dan pergaulan kota, membuat temanku yang bocah ndeso itu lupa dengan ke-ndesoaan-nya. Jiwanya terbakar. Tradisionalitasnya sedang diubah oleh zaman. Menjadi manusia modern mungkin itu inginnya.

Berlandaskan nilai-nilai yang menurutnya cocok, pas, sesuai, dia tidak tinggal diam. Dia turun tangan. Geloranya membara. Saat itulah aku mengenal istilah ghirah dan mulai akrab dengan kata ikhwan serta akhwat.

Diskusi kami sore itu sangat hangat. Saking hangatnya obrolan kami sampai ngalor ngidul, merembet kemana-mana hingga lupa waktu. Seperti  obrolan warung kopi, masalah yang kami bahas terkadang  berakhir tanpa konklusi apalagi solusi.

Hal seperti ini sudah jamak. Lumrah kami lakukan. Kami menikmati  betul suasana seperti itu.Yang penting uneg-uneg dikeluarkan, kami merasa lega. Enak. Ternyata, masukan itu memang butuh keluaran.

Di tengah diskusi, temanku yang bocah ndeso itu bercerita tentang menghafal Al Quran dan beasiswa di Universitas Al-Azhar Mesir. Dia pernah hafal 10 juz saat SMP. Aku kagum padanya. Bocah ndeso itu, selain ganteng juga soleh. Akhlaknya terjaga.Tipe lelaki idaman.

Kembali ke beasiswa, untuk mendapat beasiswa di Universitas Al-Azhar, salah satu tesnya adalah harus hafal minimal dua juz. Tidak cukup hafal saja tapi dia juga harus bisa sambung ayat. Sambung ayat adalah penguji membacakan ayat secara acak pada juz yang kita hafal setelah itu kita disuruh meneruskannya.

Saat temanku bercerita bab ini, aku mlongo tak percaya. Aku mendebat keras dia. Al Quran kan banyak ayatnya, ada 6000 lebih. Orang menghafal sih bisa tapi kalau diambil ayat secara acak lalu penghafal disuruh melanjutkan, mana bisa. Mustahil itu.

Intinya, aku tidak mempercayai cerita temanku ini. Dia aku tuduh mengada-ada. Ceritanya dia itu lebay, sulit diterima akal.

Meski sudah menjelaskan bahwa hal itu bisa dilakukan, aku masih tidak percaya. Dan sampai selesai  diskusi akhirnya kami sepakat untuk tidak sepakat. Aku tetap tidak percaya hal itu bisa dilakukan. Sementara temanku itu tidak hanya percaya tapi dia juga yakin bahwa hal itu bisa dilakukan karena dia sudah membuktikannya sendiri.

Beberapa hari yang lalu, aku nonton acara Hafiz Indonesia. Saat itu yang tampil adalah bocah berumur 5,5 tahun yang sudah hafal 29 juz. Namanya Musa dari Bangka.

Saat dites sambung ayat oleh penguji, Musa bisa melantunkan ayat dengan lancar dan bagus. Awalnya aku masih ragu, tidak percaya. Ah ini setingan televisi.

Gak lama aku berprasangka jelek seperti itu, eh ndilalah presenter menantang penonton untuk mengetes bocah itu. Ada dua penonton yang mengetes. Dan dua-duanya bisa dijawab dengan lancar oleh Musa.

Di akhir adegan ini, beberapa penonton meneteskan air mata. Termasuk juri. Mereka menangi s berjamaah. Entah kenapa suasana spontan menjadi syahdu, khidmat, khusyuk dan mengharu biru.

Perlahan hatiku juga gerimis terkena resonansi  energi dari kotak bergambar itu. Kalbuku tersetrum. Di sinilah, tiba-tiba aku ingat cerita temanku puluhan tahun yang lalu itu. Kawan kamu benar. Cerita itu memang ada.

(@DPSasongko)
Palmerah, 17/07/2014 11:25, sehari sebelum buka bareng SPG (Sing Penting Guyub).

 

TKP :

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=4tytFJlshqE]

 

+ BONUS

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=cE94CDFUy3s]

Previous article
Next article
Arya Dwi Sasangka
Arya Dwi Sasangkahttps://melekberita.com
Melekberita.com adalah media daring seputar berita. Media yang ringan agar informasi mudah dicerna secara baik dan benar. Sehingga pembaca tercerahkan. Pembaca yang bisa membedakan antara emas dan sampah di tengah gelombang tsunami informasi.

Leave a Reply

Share post:

Berlangganan

spot_imgspot_img

Popular

Artikel lainnya
Terkait

Apa itu Dopamin: Hormon Kebahagiaan dan Perannya

Apa itu Dopamin? Dopamin adalah salah satu neurotransmitter penting...

Slow Living: Gaya Hidup Lambat yang Membawa Kedamaian

Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang serba cepat, di...

Dongeng dan Fabel

Dongeng dan fabel memang sering dianggap serupa karena keduanya merupakan...

Gejolak Tangis dan Tawa

Gelak tangis dan tawa terkadang membawa kebingungan. Beberapa hari...