melekberita.com – Di era digital ini, atom vs bit, mana yang lebih bernilai? Atom yang sudah dulu ada? Atau bit yang hadir belakangan? Apakah bit akan menggantikan atom? Apakah keduanya akan berkolaborasi?
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi telah membawa Anda ke zaman digital. Zaman baru yang berbeda dengan sebelumnya. Internet ada di mana-mana. Kapan saja, di mana saja, semua terhubung dalam satu jaringan komunikasi.
Internet sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan. Mulai dari sekadar komunikasi, berbagi informasi, hingga melayani transaksi jual beli.
Disadari atau tidak, gaya hidup Anda pun berubah. Dari gaya tradisional menjadi digital. Dari belanja ke toko jadi belanja online, dari belajar tatap muka jadi belajar tatap layar.
Pendek kata, gaya hidup kita berubah dari atom ke bit. Bit telah menggantikan atom sebagai komoditas dasar dari interaksi manusia.
Atom vs Bit?
Atom:
- Atom adalah partikel terkecil dari sebuah benda.
- Atom terdiri dari Inti (Neutron, Proton) dan Elektron.
- Atom ada di zona dunia nyata.
Bit:
- Bit adalah partikel terkecil dari sebuah data.
- Bit terdiri dari dua keadaan, yaitu on dan off yang disimbolkan sebagai 1 dan 0.
- Bit ada di zona dunia maya.
Perkembangan Atom vs Bit
Abad 20 adalah eranya atom. Penelitian di berbagai bidang pada abad 20 dipusatkan pada inovasi atom. Bagaimana manusia memperoleh keuntungan yang maksimal dari pengembangan atom. Seperti pengembangan mobil, pesawat terbang, mesin industri, hingga ekplorasi energi.
Abad 21 berbeda, inilah eranya bit. Pada abad ini, penelitian mulai berfokus ke inovasi bit. Hal ini bisa Anda lihat dengan pengembangan IoT (Internet of Thing), AI (Artificial Intelligent), big data, machine learning.
Penelitian dan inovasi bergerak seiring dengan perkembangan zaman.
Beberapa perusahaan besar di dunia mulai mengkategorikan dirinya menjadi perusahaan atom vs bit. Ada lima jenis bisnis model atom vs bit seperti di bawah ini:
1. Atom
Perusahaan atom, yaitu perusahaan yang mengembangkan produk secara fisik. Contohnya: Ford, Toyota, Coca-Cola, GE, Djarum, Pertamina.
2. Bit
Perusahaan bit, yaitu perusahaan yang dibangun dengan bit sebagai fondasinya. Perusahaan internet atau aplikasi ada pada jenis ini. Contohnya: Google, Facebook, Twitter, WhatsApp, Goto, Bukalapak, Traveloka, Ruangguru.
3. Gabungan Atom vs Bit
Perusahaan gabungan. Perusahaan yang sukses menggabungkan produk dan layanannya dari atom dan bit. Perusahaan gabungan ini menggunakan bit untuk memanipulasi atom. Contohnya: Apple, Amazon, Uber, Goto. Perusahaan ini mampu mengontrol pasar bit (perangkat lunak) dan juga atom (perangkat keras).
4. Atom menjadi Bit
Perusahaan yang mengubah atom menjadi bit. Era internet menghasilkan disrupsi sekaligus peluang baru. Perusahaan atom mulai bertransformasi ke digital. Contohnya: konversi buku ke kindle, CD DVD ke iTunes, uang fisik ke PayPal, blockbuster ke netflix, rol kamera ke gambar digital, media cetak (koran) ke media online, kelas offline ke kelas online.
5. Bit ke Atom
Perusahaan yang mengubah bit menjadi atom. Saat ini, masih sedikit perusahaan yang mengubah bit menjadi atom. Kenapa? Karena biaya dalam konversi ini sangat tinggi. Contohnya: mikroprosesor, bioteknologi, robotika, 3D printing.

Atom vs Bit, mana lebih Berharga?
Realitas bisnis saat ini, sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Saat ini sumber daya yang paling berharga bukan lagi minyak tetapi data. Minyak tetap penting tetapi data lebih penting.
Dengan data, Anda bisa mencari dan menghasilkan minyak lebih banyak. Dengan data, Anda bisa menghasilkan transaksi jual beli lebih besar. Dan dengan data, Anda bisa memenangkan sebuah pemilihan umum.
Baca juga: Kemenangan Digital atas Analog
Berwujud vs Tak Berwujud
Wujud adalah perbedaan mendasar antara atom vs bit.
Perusahaan bit memiliki aset tidak berwujud. Aset yang tidak dapat disentuh. Aset tidak berwujud tidak memiliki kehadiran fisik. Aset ini adalah aset jangka panjang. Contohnya: niat baik, pengakuan merek, hak cipta, paten, merek dagang, nama dagang, dan data pelanggan
Sedangkan perusahaan atom memiliki aset berwujud. Aset ini adalah barang berharga yang dapat Anda sentuh. Contohnya: furnitur, komputer, perhiasan, uang, kendaraan tanah dan bangunan.
Anda dapat menentukan nilai aset berwujud dengan mudah. Aset berwujud bisa dinilai dengan angka pasti sesuai dengan harga perolehan. Misalnya harga komputer 20 juta, meja kursi 15 juta, tanah dan bangunan 5 miliar.
Sementara itu, aset tidak berwujud lebih sulit ditentukan nilainya. Tidak ada patokan pasti. Misalnya: rahasia resep masakan. Jika Anda memiliki restoran yang laris manis karena masakannya maka berapa nilai resep masakan Anda. Satu juta, dua juta, sepuluh juta, seratus juta, atau satu milyar.
Harga ini tentu akan terus berkembang seiring perkembangan bisnis Anda. Jika transaksi restoran Anda 10 milyar per bulan, tentu harga resep Anda tidak mungkin 10 juta atau 100 juta, bukan? Dan juga sebaliknya.
Ringkasan
Akhir kata, zaman digital membawa Anda ke era baru. Era di mana bit akan mendominasi seluruh lini kehidupan Anda. Mulai dari bangun tidur, bermain, belajar, berbelanja, bekerja, berbisnis, bercinta, hingga tidur kembali.
Karena ini adalah era baru, era yang belum pernah ada sebelumnya, maka seluruh pihak akan berlomba-lomba untuk merebut dan mengisi kemerdekaan di era baru tersebut.
Bakal ada yang bisa beradaptasi dan bakal ada juga yang tertinggal. Dibutuhkan cara-cara baru untuk terus berselancar mengikuti perkembangan zaman. Dalam hal ini tentu pengetahuan dan juga keterampilan.
Saat tulisan ini direvisi, Garuda Indonesia diberitakan rugi 35 T pada 2020. Sedangkan Bukalapak barusan (6/8/2021) go public dan mendapatkan dana sekitar 21,90 T. Garuda Indonesia adalah salah satu manifestasi dari perusahaan atom. Dan Bukalapak adalah manifestasi perusahaan bit.
Salam bit.
Jakarta, 07/08/2021 17:33
*tulisan ini pertama kali dibuat 13/07/2012 9:48
Image by Becca Clark from Pixabay