Kemarin aku pergi ke sebuah mall terbaik di kota ini
Tempatnya mewah, bersih dan rapi
Acnya adem dan pengunjungnya ramai
Mereka menikmati dan sibuk belanja ke sana sini
Aku tak melihat kemiskinan di dalam gedung ini
Kata mereka, orang di negeriku terbelakang
Kata mereka, orang di negeriku tak disiplin dan sulit diatur
Kataku, mereka pasti belum pernah masuk ke mall ini
Kemudian, aku pulang
Aku melihat kotor di mana-mana
Di trotoar, di got, di taman, hingga di jalan raya
Ruang publik menjelma menjadi tempat sampah raksasa
Orang seenaknya melanggar lalu lintas
Atas dalih ingin pintas dan lekas
Keterbelakangan dan kesemrawutan
Seperti kata mereka ternyata bukan tipuan
Sampai di rumah
Badanku lelah
Namun
Pikiranku tekun
Aku melihat
Dua dunia tipis sekat
Antara kemewahan dan kemiskinan
Hanya bersekat tembok bangunan
Antara keteraturan dan keruwetan
Hanya bersekat parkiran
Antara kemajuan dan keterbelakangan
Hanya bersekat meteran
Sobat
Begitulah hidup ini adanya
Antara siang dan malam
Hanya berbatas senja
Antara senang dan sedih
Hanya berbatas syukur dan sabar
Antara kebaikan dan keburukan
Hanya berbatas pertaubatan
Sobat
Ingat, waktu semakin dekat
Seruput
Kapal apiku yang lembut
—
Djakarta, 13/01/2018 07:27