Rezeki dan ayam memiliki kisah yang menarik. Dari metodologi mencarinya, rezeki itu seperti mencari ayam. Ada yang mengejarnya, baru ia mendapatkan ayam. Ada juga yang diam saja, ayam yang mendatanginya.
Dalam perjalanan ke Barat, setelah menyusuri tepian Laut Jawa selama satu minggu sampailah Bejo di Desa Maya. Desa yang rimbun dan anggun, ramah senyum penghuni dusun.
Sebagian besar penduduk di desa ini adalah peternak ayam. Mudah sekali menjumpai kandang ayam. Hampir setiap rumah memiliki kandang.
Konon, Desa Maya adalah salah satu lumbung daging dan telur nasional. Aneka penghargaan level Nasional mereka raih. Puluhan mungkin ratusan penghargaan itu terpampang di balai desa. Sebuah prestasi yang membanggakan.
Semua itu tak lepas dari peran Mbah Maya. Pinisepuh yang kondang merintis ternak ayam di desa tersebut. Mulai dari nol.
Setelah melewati tiga tikungan dan satu jembatan, sampailah Bejo di rumah Mbah Maya.
Monggo, pinarak, kata Mbah Maya.
Nggih, matur nuwun, kata saya.
Mbah Maya mengajak saya keliling peternakannya yang sangat luas. Di sana saya melihat ternak ayam dari yang tradisional hingga zaman now. Dari yang kandang biasa, yang bau. Hingga kandang modern, yang full musik dan tidak bau.
Mbah Maya memiliki pengalaman yang luar biasa dalam hal ternak ayam. Kepakarannya sangat dihormati warga.
mencari rezeki itu sama seperti mencari ayam
Rezeki dan Ayam
Setelah puas berkeliling peternakan, kami mengobrol santai di pendopo rumah joglonya. Ada satu pesan Mbah Maya yang menancap di dalam pikiran saya.
Le, mencari rezeki itu sama seperti mencari ayam. Kalau kamu mengejar ayam, kamu akan mendapatkannya. Kamu akan capek dan ayam yang kamu dapat tidak banyak. Paling cuma satu atau dua. Tetapi kalau kamu menebar pakan, seperti jagung atau beras, puluhan ayam akan datang. Begitulah konsep mencari rezeki.
Bejo loading. “Nggiih mbah,” jawabnya pelan.
“Nah, dalam soal rezeki itu, memberi/sedekah dan berbuat baik adalah pakannya,” kata Mbah Maya.
“Jadi dalam mencari rezeki, apakah kita tidak perlu berusaha sekuat tenaga untuk mengejarnya Mbah? Seperti mengejar ayam itu. Cukup kita sediakan pakan saja?” tanya Bejo.
“Usaha tetap dibutuhkan. Menyediakan pakan itu juga butuh usaha. Pilihan ada pada kamu. Mau pilih metode mengejar atau menyediakan pakan?” jawab Mbah Maya.
Bejo mantuk-mantuk. Disruputnya kopi yang sudah dingin. Pesan Mbah Maya terus menggema di pikirannya. Bahkan hingga mengguncang hatinya. Yang ia ingat betul adalah kata sedekah dan berbuat baik.
Salam sedekah dan berbuat baik.
(©ADS)
Jakarta, 17/06/2024 14:14
—
*Foto dari Pixabay
*Artikel edisi revisi, dipublikasikan pertama 24-11-2018 07:57