Talenta, Ambisi dan Pola Pikir

Date:

Katasimbah.com – Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah kita melihat orang yang bertalenta besar dengan ambisi tinggi namun kehidupannya biasa saja. Apa yang menarik dengan hal ini?

Pada tingkat tertentu, orang-orang ini merasa apa yang mereka kerjakan tak juga mendatangkan kemajuan yang semestinya. Hidupnya datar, begitu-begitu saja. Padahal di masa lalu, boleh jadi catatan kesuksesannya sangat menakjubkan.

Di masa depan, kesuksesannya di masa lalu itu rupanya justru melumpuhkan geraknya untuk melangkah lebih maju lagi. Kok bisa?

Jawabannya adalah karena malas. Malas berubah, malas mempelajari hal baru, malas menyesuaikan diri, malas bersusah-susah kembali, dan aneka malas yang lainnya.

Karena terbiasa sukses dengan pekerjaannya saat ini, para ‘jagoan’ itu cenderung menghindari penugasan yang akan menguji kesanggupannya untuk mempelajari hal baru. Mereka juga cenderung mempertahankan citra kesuksesannya saat ini sehingga tidak mau mengambil resiko untuk menghadapi tantangan baru.

Padahal, disadari atau tidak, sikap seperti ini sama artinya dengan menjerumuskan diri ke dalam rutinitas yang pada gilirannya akan menihilkan perkembangan pribadi.

“Fenomena seperti ini dinamakan The Paradox of Exellence,” diriwayatkan Thomas dan Sara DeLong (Harvard, 2011).

Kenapa dikatakan paradoks? Karena talenta dan ambisi seseorang ternyata tak berkorelasi positif dengan pencapaian kemajuan dalam hidupanya.

Hasil konseling oleh dua pakar di atas terhadap sekitar 600-an profesional selama 35 tahun membawa ke suatu kesimpulan : para jagoan ternyata cenderung memilih mengerjakan hal yang salah dengan baik daripada mengerjakan hal yang benar dengan buruk.

Pola Pikir

Dalam buku yang berjudul “Mindset: The New Psychology of Succes”, Carol Dweck (2006) memperkenalkan konsep growth mindset dan fixed mindset.

Fixed mindset adalah mereka yang di dalam hidup biasanya mengandalkan talenta yang dimilliki dan fokus pada hasil yang akan menjadi ukuran pencapaiannya.

Growth mindset adalah mereka yang di dalam hidup biasanya tidak membatasi diri pada talenta yang dimiliki dan lebih mengandalkan keberanian bertindak demi upaya bertumbuh.

Mereka lebih peduli terhadap usaha dan proses pencapaian daripada hasil semata. Bagi orang growth mindset, hasil hanyalah sebuah indikator. Bukan target akhir yang selalu hendak dikejar.

Dweck berkata, “Setiap upaya pertumbuhan selalu menghadirkan kemunduran.”

Kemunduran inilah yang banyak dihindari oleh para jagoan karena akan mengganggu ketenangan dan reputasi mereka. Padahal hukum alam mengajarkan, tak ada kebangkitan tanpa kejatuhan. Sama halnya tak ada kemajuan tanpa kemunduran.

Karena itu menurut Dweck kesuksesan itu bukan hanya soal talenta dan ambisi semata. Tetapi juga soal pola pikir (mindset).

Talenta dan ambisi yang tinggi acapkali melahirkan mindset yang keliru. Seperti mindset para jagoan di atas. Alih-alih melahirkan growth mindset, talenta dan ambisi malah melahirkan arogansi kesuksesan dan jebakan kenyamanan.

Dengan teropong growth mindset, ketidaknyamanan adalah bagian proses pembelajaran untuk meraih kesuksesan yang lebih tinggi.

Growth mindset hanya mungkin dimiliki jika seseorang mempunyai sikap rendah hati. Sikap inilah yang sulit dimiliki oleh orang-orang yang pernah merasa sukses.

Salam rendah hati.

(@DPSasongko)

Kemayoran, 23 Februari 2014 14:00.

Aku dengar suara banjir di luar sana.

Arya Dwi Sasangka
Arya Dwi Sasangkahttps://melekberita.com
Melekberita.com adalah media daring seputar berita. Media yang ringan agar informasi mudah dicerna secara baik dan benar. Sehingga pembaca tercerahkan. Pembaca yang bisa membedakan antara emas dan sampah di tengah gelombang tsunami informasi.

Leave a Reply

Share post:

Berlangganan

spot_imgspot_img

Popular

Artikel lainnya
Terkait

Apa itu Dopamin: Hormon Kebahagiaan dan Perannya

Apa itu Dopamin? Dopamin adalah salah satu neurotransmitter penting...

Slow Living: Gaya Hidup Lambat yang Membawa Kedamaian

Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang serba cepat, di...

Dongeng dan Fabel

Dongeng dan fabel memang sering dianggap serupa karena keduanya merupakan...

Gejolak Tangis dan Tawa

Gelak tangis dan tawa terkadang membawa kebingungan. Beberapa hari...