Jika saya bilang Gajah apa yang ada di pikiran Anda? Tulisan Gajah atau gambar Gajah?
Ya, saya yakin. Gambar gajah jawabannya.
Begitulah otak kita menyimpan data. Gambar-gambarlah yang disimpan. Bukan tulisan-tulisan.
Mau bukti lagi?
“Hari ini saya minum kopi di warung kopi yang terkenal mahal. Suasana di dalam sangat nyaman. AC dingin, kursi empuk, pencahayaan instagramable, colokan kabel dan wifi, membuat saya makin betah berlama-lama. Tak terasa sudah tiga jam saya nongkrong di dalam.”
Setelah membaca tulisan di atas, apa yang ada di pikiran Anda. Tulisan-tulisan itu yang muncul atau gambaran-gambaran suasana warung kopi?
Baca juga: Beetle Sphere
Fenomena Meme
Di era informasi ini, meme adalah salah satu penemuan yang luar biasa. Dengan meme, ribuan informasi dikompres dan mudah disimpan di memori otak. Sehingga ia bisa menjadi memori kolektif masa.
Dengan meme, ribuan informasi dikompres dan mudah disimpan di memori otak.
Jika apa yang ada di meme adalah baik dan benar, tentu tak jadi soal. Namun jika meme tersebut adalah ‘sampah’ seperti hoax dan ujaran kebencian, tentu ini jadi problem.
Langkah dan tindakan yang akan Anda ambil dalam hidup ini relatif akan ngawur. Kenapa? Karena data yang ada di memori Anda adalah ‘sampah’.
Ingat dalil garbage in, garbage out. Jika inputnya sudah sampah maka outputnya juga adalah sampah.
Karena Anda, Anda, dan Anda (saya) adalah masyarakat maka kengawuran ini bisa menjadi masif.
Jika sudah demikian, tentu hal ini cukup menyedihkan. Bayangkan kalau kita seperti ujung korek api. Sedikit gesekan saja akan mudah terbakar dan gosong.
Tahun 2024, sepertinya meme akan terus digunakan untuk menyebarkan ide.
Sudah siap?
– © DPS
Tebet, Jakarta, 19/11/2022 10:22
#melekinfo #melekberita
*Image by DPS
Catatan:
Media sosial sedang heboh dengan meme terkait Ibu Iriana dengan Kim Kun Hee, Ibu Negara Korea Selatan.