katasimbah.com – Beberapa hari yang lalu, ada bagi-bagi sembako di monas. Ribuan orang berdatangan. Ada dua orang meninggal dunia.
Menyikapi peristiwa ini, netizen berbeda pandangan. Suaranya pun terbelah. Katanya, semua ini salah A. Tidak, ini semua karena salah B, balasnya.
Adu argumentasi ini terjadi berhari-hari. Bahkan hingga kini. Dan mungkin juga sampai nanti.
Sehari setelah peristiwa sembako monas, terjadi kasus kaos di acara CFD. Ada gesekan antara pendukung kaos ganti vs pendukung kaos tetap.
Kata yang sering disebut saat itu adalah persekusi dan bully.
Serupa dengan sembako monas, tone netizen pun terbelah. Adu argumentasi juga terjadi berhari-hari. Bahkan hingga merambah ke layar tivi.
Uniknya, peristiwa monas ikut dibawa-bawa di sini. Seperti tambahan amunisi. Kedua kubu saling menguliti. Seolah ada kaitannya. Drama kian berseri-seri.
Terkini, ada kerusuhan di mako brimob. Enam orang meninggal dunia, lima polisi dan satu napi. Penyebabnya masih teka-teki.
Di sini, netizen pun tetap terbelah tentang pandangannya.
Banyak yang bingung melihat fenomena semua ini (sembako monas, kaos CFD, mako brimob). Termasuk aku sendiri. Ada yang mempertanyakan dan menggugat akalnya, perasaannya, hingga hati nuraninya.
Mari tepikan semua nafsu kita dulu dan yuks sama-sama kita kutuk dan kecam keras tragedi kemanusiaan itu. Agar tidak terulang lagi. Bisa?
Ah, tiba-tiba aku teringat bubur ayam. Ketika makan bubur ayam, kamu aduk atau enggak?
Salam bubur ayam. (DPS)
—
Djakarta, 10/05/2018 14:31