Hubungan Perubahan dan Kekekalan

Date:

Perubahan dan kekekalan sering menjadi bahan obrolan serius. Mulai obrolan kaki lima hingga akademis. Apakah ada hubungan antara perubahan dan kekekalan? Bagaimana hubungan antara keduanya?

Dalam perjalanannya ke Barat, Bejo telah bertemu banyak orang hebat. Tiga purnama yang lalu, di desa Wismakmur, Bejo bertemu dengan salah satu orang hebat tersebut. Namanya Mbah Wismakmur.

Di dalam sebuah kesempatan, beliau berpesan: “Yang kekal itu adalah perubahan. Semua di dunia berubah. Tidak ada yang kekal kecuali perubahan itu sendiri.”

Tua muda, siang malam, besar kecil, hidup mati, panas dingin, terik hujan, kaya miskin., benar salah, atau baik buruk. Semuanya berubah. Tidak ada yang permanen.

Beradaptasilah terhadap perubahan. Kajian evolusi mengatakan barang siapa tidak bisa beradaptasi, ia akan punah. Tetaplah luwes dan lentur. Jangan kaku dan keras.

Semua di dunia berubah. Tidak ada yang kekal kecuali perubahan itu sendiri.

Bejo mengangguk. Dicokotnya gedang goreng yang sudah dihidangkan dari tadi. Pesan yang pendek, sederhana dan menancap dalam di dasar otaknya.

Mbah Wismakmur adalah sesepuh desa. Beliau adalah pendiri desa tersebut. Ilmunya yang linuwih membuat beliau sukses mengubah desa yang dulunya menderita menjadi makmur.

Baca juga : Hubungan Perubahan dan Kekekalan

Yang Berubah Tidak Kekal

Bejo melanjutkan perjalanannya. Tujuh hari, tujuh malam, sampailah ia di desa Gemahripah. Desa yang ijo royo-royo.

Seperti biasa, ketika tiba di tempat baru, Bejo langsung mencari orang hebat yang ada di desa itu. Tujuannya untuk ngangsu kaweruh.

Berbekal dua tiga pertanyaan, sampailah Bejo di depan rumah Mbah Gemah. Di usianya yang senja, Mbah Gemah masih tangkas dan penuh harapan. Sat-set.

Di balai kayu depan rumahnya, Mbah Gemah banyak memberi wejangan. Mulai cara membuat tempe setipis ATM, Pidato Game of Throne, hingga cara memilih Presiden yang baik dan benar.

Mbah Gemah berpesan : “Jo, dalam hidup ini banyak perubahan yang terjadi. Semua dipergilirkan seperti pergantian siang dan malam. Orang menilai jika perubahan itu kekal. Padahal sesuatu yang berubah berarti tidak kekal.” Pesan Mbah Gemah singkat menutup obrolan sore itu.

Sesuatu yang berubah berarti tidak kekal.

Bejo mengangguk. Pesan Mbah Gemah dalam sekali. Waktu pesan tersebut mau ia simpan ke otaknya, mak jegagik, pesan mbah Gemah berbenturan dengan pesan Mbah Wismakmur. .

Sruput, dicecepnya kopi yang sudah di tangan. Bejo pamit.

Sampai di keheningan, Bejo mengendapkan aneka pesan itu. Pikirannya loading terus. Ia nampak bingung. Sesekali matanya menatap plafon. Ia masih memproses aneka pesan itu. Pikirannya hampir hang.

Tidak ada yang kekal kecuali perubahan. Yang berubah berarti tidak kekal. Mana yang benar, bisiknya lirih.

Salam lirih.

ADS)

Jakarta, 17/06/2024 09:21

*Foto oleh Gerd Altmann dari Pixabay
*Artikel edisi revisi, dipublikasikan pertama 14-10-2018 13:21

Arya Dwi Sasangka
Arya Dwi Sasangkahttps://melekberita.com
Melekberita.com adalah media daring seputar berita. Media yang ringan agar informasi mudah dicerna secara baik dan benar. Sehingga pembaca tercerahkan. Pembaca yang bisa membedakan antara emas dan sampah di tengah gelombang tsunami informasi.

Share post:

Berlangganan

spot_imgspot_img

Popular

Artikel lainnya
Terkait

Candu Belanja Online

Candu belanja online. Transaksi online dalam beberapa tahun semakin...

Jumat Berkah

Jumat Berkah adalah hari Jumat yang didedikasikan untuk memperbanyak...

Ada apa di Tahun Baru

Ada apa di tahun baru? Apa hal penting yang...

Apa Investasi Terbaik

"Apa investasi terbaik?" tanya seorang kawan dalam sebuah obrolan...