Apakah ada hubungan antara tisu dan cinta? Kahlil Gibran pernah berkata : ketika cinta memanggilmu, maka dekatilah ia walau jalannya terjal berliku. Ketika cinta memelukmu, maka dakapilah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
Dalam perjalanan ke Barat, Bejo bertemu dengan Sri di enggok-enggokan sawah pinggir desa. Sri adalah kembang desa dukuh Mawar yang kecantikannya kondang kaloko. Tersohor hingga ke manca desa. Dan menjadi buah bibir pemuda desa.
Tidak cuma cantik (beauty), Sri juga punya kecerdasan (brain), dan tingkah laku (behaviour) yang bagus. Paket lengkap.
Pagi itu, Sri menangis. Matanya berkaca-kaca. Bejo melihat butiran kristal membasahi pipinya yang merah.
Ada apa Sri? Kenapa kamu menangis? Siapa yang membuat kamu menangis? Sergapan pertanyaan spontan (uhuy) yang membanjiri kepala Bejo.
Kalem. Bejo mengeluarkan tisu dari dalam tasnya. Kemudian ia memberikan tisu tersebut kepada Sri.
Kenapa tisu itu ada? tanya Sri.
Gak tahu, jawab Bejo.
Karena cinta tidak pernah kering, aku baca itu di medsos, jelas Sri.
Bejo loading. Pikirannya traveling.
Begitulah obrolan singkat pagi itu yang membekas keras di ingatan Bejo. Ia tidak menyangka jika ternyata ada kaitan erat antara tisu dan cinta.
Baca juga : Hubungan Perubahan dan Kekekalan
Hubungan antara tisu dan cinta mungkin tidak langsung tampak jelas, tetapi ia bisa dijelaskan melalui beberapa analogi dan perspektif sebagai berikut:
1. Simbolisme dalam Hubungan
– Kenyamanan dan Kelembutan: Tisu sering kali melambangkan kelembutan dan kenyamanan. Dalam hubungan cinta, memberikan kenyamanan dan kelembutan kepada pasangan adalah aspek penting dari cinta. Tisu digunakan untuk menghapus air mata, membersihkan, dan memberikan perasaan nyaman, yang juga bisa menjadi cara seseorang menunjukkan perhatian dan kasih sayang dalam hubungan cinta.
– Dukungan Emosional: Tisu sering digunakan saat seseorang menangis, baik karena kebahagiaan maupun kesedihan. Dalam konteks cinta, pasangan sering memberikan dukungan emosional satu sama lain saat salah satu sedang melalui masa sulit. Memberikan tisu kepada pasangan yang menangis bisa menjadi bentuk dukungan dan empati.
2. Romantisme dalam Tindakan Kecil
– Gestur Kecil yang Bermakna: Memberikan tisu kepada seseorang yang membutuhkan, seperti saat mereka menangis, bersin, atau membutuhkan pembersihan kecil, bisa menjadi gestur kecil yang penuh kasih sayang. Tindakan sederhana ini menunjukkan perhatian dan kepedulian, yang merupakan dasar dari hubungan cinta yang sehat.
– Pengorbanan Kecil: Mengingatkan pasangan untuk membawa tisu saat pergi piknik, atau memastikan ada tisu di rumah, adalah bentuk pengorbanan kecil yang menunjukkan perhatian terhadap kenyamanan pasangan. Ini adalah bagian dari perhatian sehari-hari yang sering kali diabaikan tetapi sangat penting dalam menjaga hubungan cinta yang harmonis.
3. Metafora dalam Literasi dan Seni
– Metafora dalam Puisi dan Lagu: Dalam puisi atau lagu, tisu bisa digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan bagaimana cinta bisa menghapus kesedihan dan memberikan kenyamanan. Misalnya, sebuah lagu atau puisi bisa menggambarkan cinta sebagai tisu yang menghapus air mata seseorang, memberikan rasa lega dan kebahagiaan.
– Cerita dalam Film dan Drama: Dalam banyak film romantis atau drama, adegan di mana satu karakter memberikan tisu kepada karakter lain sering kali digunakan untuk menunjukkan momen kedekatan emosional dan cinta. Ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan sederhana ini dalam menggambarkan kasih sayang dan perhatian.
4. Pengingat akan Fleksibilitas dan Kerapuhan
– Fleksibilitas: Tisu adalah benda yang fleksibel, dapat dibentuk dan digunakan dalam berbagai cara. Cinta yang sehat juga memerlukan fleksibilitas, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan tantangan yang muncul dalam hubungan.
– Kerapuhan: Tisu adalah benda yang rapuh dan mudah sobek. Ini bisa menjadi pengingat bahwa cinta, meskipun kuat, juga memiliki elemen kerapuhan. Hubungan cinta perlu dijaga dengan hati-hati dan penuh perhatian untuk memastikan tetap utuh dan tidak rusak.
Kesimpulan
Hubungan antara cinta dan tisu bisa dilihat melalui berbagai analogi dan simbolisme. Tisu dapat melambangkan kenyamanan, dukungan emosional, dan perhatian kecil yang menunjukkan kasih sayang dalam hubungan cinta. Dalam literasi dan seni, tisu sering digunakan sebagai metafora untuk menggambarkan peran cinta dalam memberikan rasa aman dan menghapus kesedihan. Selain itu, tisu juga mengingatkan kita akan pentingnya fleksibilitas dan kepekaan dalam menjaga hubungan cinta yang sehat.
Soal apa, siapa dan kenapa Sri menangis, sampai kini Bejo tidak tahu. Bejo memang tidak menanyakan hal itu. Bejo tahu diri. Ia tak mau dicap kepo dan ikut campur saja urusan orang. Ada batas-batas yang harus dijaganya.
Bejo melamun. Ia mencoba menebak. Cintakah yang telah membuat Sri menangis? Atau tangisnya terhenti karena tisu?
Salam tisu.
(© ADS)
Jakarta, 17/06/2024 11:08
—
*Foto oleh Kelly Sikkema dari Unsplash
*Artikel edisi revisi, dipublikasikan pertama 25-10-2018 12:10