Katasimbah.com – Ada empat mutiara agar hidup manusia bahagia. Empat mutiara itu adalah akal, agama, malu dan amal soleh.
Dengan akal, manusia berbeda dengan ciptaan Allah yang lain. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna. Akal membuat manusia menjadi khalifah/pemimpin di bumi. Berbekal akal, manusia bisa mengolah sumber daya di bumi menjadi hal yang bermanfaat untuk kehidupan.
Namun tanpa agama, akal tak mengenal Yang Maha Menciptakannya. Agama menuntun akal ke jalan yang lurus.
Malu adalah ‘pakain’ orang beriman. “Bapak kok enggak bisa baca Al-Qur’an?” tanya pak ustad. “Saya malu pak ustad, sudah tua kok baru belajar baca Al-Qur’an” jawabnya.
Malu di sini yang dimaksud bukan malu seperti itu. Justru sebaliknya. Malu yang dimaksud adalah malu jika tidak berbuat baik. Sudah baligh tidak sholat, malu. Sudah dewasa tidak bisa baca Al-Quran, malu. Sudah kaya tidak sedekah, malu. Dan lain sebagainya.
Mutiara yang terakhir adalah amal soleh. Peno sekolah tinggi, S3 atau hingga bergelar Prof. Doktor, kalau pelit ilmu alias tidak amal soleh ilmu, ya anu gitu. Di sinilah ada parameter kebermanfaatan ilmu. Sejauh mana ilmumu bermanfaat (amal soleh) bukan setinggi apa pengetahuan/sekolahmu.
Jika ada empat mutiara agar hidup bahagia seperti dijelaskan di atas maka ada empat hal juga yang bisa menghilangkan keempat mutiara tersebut. Apakah empat hal itu?
Yang pertama adalah marah. Marah bisa menghilangkan akal sehat. Saat marah menguasai, manusia tidak lagi bisa berpikir jernih.
Yang kedua adalah iri. Iri bisa menghilangkan agama seseorang. Dalam bahasa sederhana iri adalah senang melihat orang susah, susah melihat orang senang.
Yang ketiga adalah serakah. Serakah bisa menghilangkan rasa malu. Karena serakah orang dengan jabatan tinggi dan harta berlimpah bisa korupsi.
Yang keempat adalah ghibah. Ghibah bisa menghilangkan amal soleh. Ghibah adalah mencerita-ceritakan atau mengumbar aib/kesalahan sesamanya.
Kalau ternyata sesamanya itu tidak salah, perbuatan tersebut dinamakan fitnah. Lebih kejam kalau ini. Nanti, di hari akhir ada orang yang rugi. Siapa dia? Yaitu orang yang amal solehnya tergerus oleh ghibah yang dilakukan.
Itulah empat mutiara dan empat hal yang menghilangkannya ker. Semuanya tetap saja ada disclaimernya. Butuh sinau lebih dalam kalau mau membahasnya dan mencari guru. Sekian.
*Rujukan : khotbah Jum’at, 29 Maret 2013, Masjid Al-Hikmah, Serdang, Kemayoran.