Katasimbah.com – Tahun 2013 adalah tahun yang membanggakan kita semua. Salah satu perusahaan Indonesia, Pertamina berhasil masuk ke dalam Fortune Global 500. Sebuah prestasi yang luar biasa.
Majalah Paman Sam yang sangat prestisius ini, setiap tahun menilai perusahaan-perusahaan besar di dunia dan memeringkatnya menjadi Fortune Global 500. Sejak tahun 1995 hingga sekarang, format daftar pemeringkatannya tidak berubah.
Karena kredibilitasnya, banyak perusahaan yang ingin masuk ke dalam daftar Fortune Global 500. Belum pernah ada perusahaan Indonesia yang berhasil masuk ke dalam daftar itu selain Pertamina.
Masuknya perusahaan BUMN, Pertamina ke dalam daftar Fortune Global 500 sungguh di luar perkiraan katasimbah. Prediksi katasimbah perusahaan swastalah yang akan masuk Fortune Global 500 lebih dahulu.
Pertamina sendiri menargetkan masuk Fortune Global 500 baru pada tahun 2025. BUMN dengan semua keterbatasannya di bidang pengembangan perusahaan rasanya sulit untuk diharapkan.
Akan tetapi setahun lalu, Pertamina mencatatkan laba bersih sepanjang tahun 2012 sebesar Rp 25,89 T. Naik dibanding pencapaian Tahun 2011 sebesar Rp 20,47 T.
Ada peningkatan tajam dari Rp 20,47 T pada tahun 2011 menjadi Rp 25,89 T di tahun 2012. Pencapaian ini merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Pertamina.
Wow. Uang sebanyak itu berapakah jumlah nolnya?
Astra, yang dinobatkan oleh Fortune Indonesia sebagai perusahaan nomor satu tahun 2012 bisa disalip. Tahun 2011 profit Astra sebesar Rp 17,78 T.
Kalau harga LPG mengikuti harga pasar, laba Pertamina tahun 2012 bisa naik Rp 5 T menjadi Rp 30 T. Dari bisnis LPG 12 kg tahun 2012, Pertamina rugi Rp 5 T.
Peringkat Pertamina di Fortune Global 500 juga tak main-main. Mungkin ada yang menebak, paling-paling cuma urutan 400 an atau 300 an. Karena baru pertama kali masuk daftar. Alasan yang logis memang. Ternyata tidak, Pertamina ada di peringkat 122.
Dengan label ini, tekad mengelola Pertamina sebagai korporasi yang baik dan benar, Good Corporate Governance (GCG) makin bulat. Pertamina harus terus bekerja keras semakin profesional karena sudah menjadi perusahaan kelas dunia. Dalam beberapa kesempatan, semangat ini dikabarkan.
Kelas dunia berarti Pertamina juga harus jauh dari korupsi dan tidak boleh diganggu intervensi agar menjadi perusahaan raksasa seperti harapan masyarakat. Sehingga peringkatnya semakin bagus dan bisa mengalahkan Petronas di peringkat 75.
Gak boleh intervensi? Lha terus kalau harga gas atau bbm melangit ikut pasar, piye?
(@DPSasongko)
