Katasimbah.com – Berdasar hasil survei Lingkaran Survei Katasimbah (LSK), pada tahun 70 an, cita-cita anak Indonesia sangat sederhana. Cita-cita mereka kalau tidak jadi tentara, dokter ya guru. Tidak variatif memang.
Orde Lama (Orla) memberi pengaruh besar kepada pola pikir anak-anak pada saat itu. Era Orla NKRI penuh pergolakan. Negara yang baru berdiri ini butuh kestabilan. Saat itu NKRI menghadapi berbagai turbulensi politik, revolusi. Ada ancaman nekolim (Neo Kolonialisme dan Imperialisme), perebutan Irian Barat, konfrontasi dengan Malaysia, hingga menghadapi pemberontakan di daerah-daerah.
Pada orde ini, tentara, dokter dan guru banyak yang menjadi inspirasi rakyat. Jasa mereka terhadap negara sangat luar biasa. Mereka menjadi lokomotif perubahan.
Orde kemudian berganti. Orde Baru (Orba) lahir. Zaman berubah. Peta cita-cita anak Indonesia pun ikut berubah.
Sekitar tahun 80 an, jika ditanya orang, apa cita-citamu? Dengan mantab aku jawab ingin jadi insinyur seperti Pak Habibie. Teman-temanku ada yang ingin jadi arsitek, pilot, masinis, polisi, bankir, akuntan, diplomat, bahkan ada yang ingin jadi menteri hingga presiden.
Pada era ini, anak Indonesia mulai berani bercita-cita tinggi. Hal ini tak lepas juga karena pengaruh zamannya. Era Orba, NKRI sedang gencar-gencarnya membangun. Pembangunan membutuhkan banyak insinyur, birokrat, ekonom dan aneka profesi lainnya.
Gantungkan cita-citamu setinggi langit, begitu kata Bung Karno yang juga terus dipegang oleh generasi penerus.
Era Orla, NKRI menjadi pemimpin tatanan dunia baru. RI memimpin negara dunia ketiga, negara-negara yang tidak memihak Barat atau Timur. Pada masa ini, kualitas manusia Indonesia jelas sangat isitimewa. Cita-cita mereka untuk membawa NKRI yang dicap sebagai bangsa kuli sejajar dengan bangsa lain, berhasil.
Era Orba, NKRI menjadi Macan Asia. Di level Regional, NKRI menjadi lokomotif kemajuan. Bangsa yang dulu membuat peniti saja tidak bisa, kini bisa membuat pesawat terbang, kereta api, kapal laut dan mendirikan aneka industri strategis lainnya. NKRI yang dulu dikenal sebagai negara agraris mulai bertransformasi menjadi negara industri. Cita-cita manusia Indonesia pada saat itu untuk mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, sukses.
Zaman kemudian berganti lagi. Orde Reformasi (Orre) datang. Cita-cita anak Indonesia kembali menyesuaikan diri.
Pada orde ini terjadi tsunami informasi. Negeri yang tadinya mengontrol ketat kran informasi mendadak banjir informasi.
Gagasan-gagasan baru masuk layaknya air bah ke bumi Nusantara. Diantara gagasan-gagasan itu ada yang fenomenal, yaitu : kalau mau kaya tidak perlu sekolah tapi usaha dan uang bekerja untuk kita bukan kita bekerja untuk uang.
Kedua ide di atas membawa dampak besar terhadap manusia Indonesia. Efeknya, anak-anak Indonesia mulai berani bercita-cita menjadi penyanyi, pemain sinetron, artis, seniman atau pengusaha.
Sekolah bukan lagi satu-satunya jalan untuk mencapai kesuksesan. Anak-anak Indonesia tidak lagi terkungkung harus menjadi karyawan setelah lulus. Tidak cuma tinggi, cita-cita anak Indonesia juga makin variatif. Dengan cita-cita seperti itu, akan menjadi apakah NKRI kelak?
Ngomong-ngomong, apa cita-citamu dulu ker?
Salam cita-cita.
(@DPSasongko)
Kemayoran, 4 Maret 2014 21:30 WIB
Di Tivi, Pasukan Rusia Masuk Ukraina.