Dari Hal Kecil

Date:

katasimbah.com – Dalam perjalanan ke Barat, Bejo bertemu Toni di Kota Jaya saat andok di kafe Mpok Hindun. Toni adalah teman lama Bejo sejak mereka sama-sama junior, bocah.

Setelah lulus sekolah, Toni merantau ke kota metropolitan. Di desa, hidup serba terbatas, sulit mencari pekerjaan. Kalau pun ada, biasanya pekerjaan keras, seperti: ngarit, macul, nguli, nukang, dan sejenisnya.

Sambil menikmati roti bakar, Bejo dan Toni ngobrol asik. Chemistry mereka langsung cocok. Wajar, mereka berteman bukan setahun dua tahun. Puluhan tahun.

Toni curhat tentang hidupnya selama di kota metropolis.”Jo, lu tahu gue kan. Gue dulu pas di desa seperti apa. Anak yang taat, rajin ibadah, belajar, hemat, cermat dan bersahaja,” kata Toni.

“Iya, iya. Kamu cerdas dari dulu Ton,” sahut Bejo.

“Jo, 15 tahun yang lalu, hidupku mblangsak. Aku jatuh ke dalam jurang yang sangat gelap. Hidup tak karuan, gak punya tujuan. Wis koyok pitik. Isuk tangi, kerjo, muleh, turu. Setiap hari seperti itu. Materi sih ada, tapi rasanya hambar. Kering,” kata Toni.

“Kok bisa?” tanya Bejo.

“Setahun hidup di Kota Jaya, aku sudah tergoda dengan gaya hidupnya. Awalnya hanya merokok. Lama-lama miras pun aku minum. Setelah itu pornografi. Entah kenapa, aku jadi permisif terhadap hal-hal yang dilarang oleh guru kita dulu, pas ngaji di musholla samping kebun pak RT. Kamu eleng Jo, ba’da magrib kita suka basah kuyub terkena air wudhu?” kata Toni.

“Hahaha, iya,” timpal Bejo.

“Bukan maksud mengguruimu lho Jo. Aku hanya sharing saja ini,” kata Toni.

“Woles bro,” jawab Bejo.

“Puncaknya adalah riba. Aku kalah dengan iming-iming harga naik besok, kalau tidak beli sekarang ga bakal bisa beli, beli nanti jarak semakin jauh, dan sejenisnya. Ya, kamu tahu sendirilah Jo,” kata Toni.

Bejo mantuk-mantuk, dicokotnya gedang goreng yang sudah ditangan.

“Dan riba inilah, hal terberat yang melemparkanku ke lembah kegelapan itu. Hidup rasanya hanya untuk bayar, bayar dan bayar. Masa depanku tergadai. Aku semakin jauh dari taklim. Hatiku pun jadi keras menerima wejangan. Ngeyelan. Setiap ada nasehat aku selalu ngeyel. Susah dibilangin. Tak hanya itu, aku juga nyinyiran. Mesti hidup berkecukupan tapi hatiku kosong,” kata Toni.

Bejo menyimak dengan baik cerita Toni. Sesekali disruputnya kopi item. Tak terasa waktu sudah larut.

“Aku jadi suka berbohong, culas dan licik. Emosi tak stabil, mudah tersinggung dan marah. Jiwaku gelisah. Aku sering menyalahkan keadaan dibanding instropeksi diri. Aku selalu merasa benar sendiri. Aku tak pernah melibatkan Allah dalam setiap usaha. Aku merasa semua ini hasil jerih payahku. Jauh dari kata syukur. Aku sombong, fasik dan munafik. Sedih kalau ingat itu semua. Akhlakku buruk sekali Jo,” kata Toni dengan mata berkaca-kaca.

“Sabar,” jawab Bejo.

“Beruntung Jo. Aku tidak sampai putus asa. Aku sadar. Aku kembali ke Allah. Aku tobat, serius. Aku minta pertolonganNya. Lima tahun, aku bisa melunasi semua hutangku. Rezeki dari mana-mana. Ajaib,” kata Toni.

Bejo mantuk-mantuk.

“Seiring dengan itu, perilakuku juga berubah membaik. Perlahan hatiku seperti mencair. Adem. Alhamdulillah, sekarang aku merasa sudah mentas dari lembah gelap itu. Hati dan pikiranku padhang. Plong,” kata Toni.

“Alhamdulillah,” sahut Bejo.

“Hal yang besar dimulai dari hal yang kecil. Hati-hatilah,” kata Toni.

“Asiaaappppp,” jawab Bejo.

Jika dilanjutkan, cerita ini akan panjang kali lebar. Cerita sengaja ditamatkan sampai disini dulu.

Salam.


#katasimbah
Jakarta, 1/5/2019 12:09

Previous article
Next article
Arya Dwi Sasangka
Arya Dwi Sasangkahttps://melekberita.com
Melekberita.com adalah media daring seputar berita. Media yang ringan agar informasi mudah dicerna secara baik dan benar. Sehingga pembaca tercerahkan. Pembaca yang bisa membedakan antara emas dan sampah di tengah gelombang tsunami informasi.

Share post:

Berlangganan

spot_imgspot_img

Popular

Artikel lainnya
Terkait

Apa itu Dopamin: Hormon Kebahagiaan dan Perannya

Apa itu Dopamin? Dopamin adalah salah satu neurotransmitter penting...

Slow Living: Gaya Hidup Lambat yang Membawa Kedamaian

Di tengah hiruk-pikuk dunia modern yang serba cepat, di...

Dongeng dan Fabel

Dongeng dan fabel memang sering dianggap serupa karena keduanya merupakan...

Gejolak Tangis dan Tawa

Gelak tangis dan tawa terkadang membawa kebingungan. Beberapa hari...